Suara.com - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo meminta kepada Komisi IV dan Komisi VI memanggil Kementerian Perdagangan, untuk membahas rencana impor beras.
"Soal perberasan itu adalah wilayah pemerintah. Tapi, sebagai pemimpin DPR, saya sudah meminta Komisi IV dan Komisi VI segera melakukan pembahasan dengan pemerintah,” kata Bambang, Jumat (19/1/2018).
Bambang memastikan posisi DPR tetap berpihak kepada kepentingan rakyat. Karenanya, ia berharap kebijakan Kemendag tidak merugikan petani.
Baca Juga: Warga Berbondong-bondong ke Lokasi Rumah DP 0 Persen
Sebab itu, poltikus Partai Golkar itu meminta pada Komisi IV dan Komisi VI agar mencari jalan keluar yang tak merugikan petani akibat kebijakan tersebut.
"Kami mendorong pemerintah segera melakukan penataan, tata kelola dari mulai stok sampai rencana impor," ujar Bambang
Bamsoet—akronim beken Bambang—mengakui rencana Kemendag mengimpor 500 ribu ton beras menuai pro dan kontra di tengah masyarakat.
Apalagi, kata dia, sejumlah kepala daerah mengklaim stok beras di daerah masih cukup untuk persediaan hingga tiba masa panen berikutnya.
"Maka kami minta Komisi IV dan VI itu segera melakukan rapat gabungan. Cari jalan keluar permanen, agar nanti tak lagi ada kekisruhan soal beras,” tukasnya.
Baca Juga: Jadi Ketua DPR, KPK Minta Bambang Soesatyo Perbarui LHKPN
Menurut dia, impor dilakukan apabila stok di dalam negeri terbatas agar harga tetap tabil, serta daya beli masyarakat juga terjangkau.
"Tapi tak juga boleh melakukan kebijakan yang merugikan petani. Ini sedang berjalan dalam beberapa hari ini. Komisi VI sudah melakukan rapat-rapat dengan pemerintah," tandasnya.