Suara.com - Gubernur Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengatakan, pembangunan shelter atau hunian sementara untuk warga Kampung Akuarium, Pasar Ikan, Jakarta Utara, sudah berjalan.
Pembangunan itu, kata Anies, menggunakan anggaran Badan Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah (Bazis) DKI Jakarta.
"Iya, sudah mulai berjalan, mungkin kalau tidak salah tanggal 7 konstruksi sudah mulai jalan untuk shelter. Dan kalau shelter-nya selesai, mereka bisa tinggal di situ," ujar Anies di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (18/1/2018).
Baca Juga: Oesman Sapta Dipecat Kubu Sudding, Ini Tanggapan Moeldoko
Pembangunan shelter dilakukan, karena masih banyak warga yang bertahan di kawasan bekas penggusuran yang dilakukan pemerintah DKI sebelumnya.
Anies lupa jumlah shelter yang dibangun di sana. Tetapi ia memperkirakan jumlahnya itu sekitar 180.
"Nggak (untuk warga yang sudah dapat rusun), itu hanya untuk yang masih tinggal di Akuarium," kata dia.
Pemerintah DKI, kata Anies, sudah memiliki data jumlah warga Akuarium yang sudah pindah ke rusunawa dan yang masih tinggal di tenda-tenda darurat di atas puing bangunan.
"Prosesnya itu bukan seperti Pemprov mendata, Pemprov menyiapkan, kemudian warga pasif, nggak. Kampung Akuarium ini justru salah satu contoh kegiatan yang dilakukan secara kolaboratif. Jadi, warganya terlibat, dari mulai awal," katanya.
Baca Juga: Kabar Advent Bangun Butuh Donor Darah Bikin Istri Trauma Wartawan
Sebelum pemerintah DKI membangun pemukiman permanen, Anies memastikan akan berbicara untuk menayakan mau warga. Ia ingin memastikan warga terlibat dalam pembangunan yang dilakukan DKI.