Suara.com - Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas pembangunan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) yang akan didirikan di Cimanggis, Depok, Jawa Barat.
Dalam ratas yang di lakukan di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (18/1/2018) sore ini Jokowi meminta laporan perkembangan pembangunan UIII tersebut. Proyek pembangunan UIII ini telah disetujui oleh Jokowi dengan menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 57 Tahun 2016.
"Sudah lebih dari setahun saya menandatangani Perpres Pendirian UIII dan pada sore ini tadi mendapatkan laporan terkait progresnya, perkembangannya seperti apa, kendala yang dihadapi apa," kata Jokowi.
Pembangunan UIII ini bukan hanya untuk pelajar di dalam negeri, namun dibuka untuk pelajar dari berbagai negara belahan dunia. Sehingga ke depan UIII ini menjadi pusat belajar keilmuan Islam di dunia.
Baca Juga: Putera Mahkota Akan Kembalikan Arab Saudi ke Islam Moderat
"UIII Dibentuk bukan hanya untuk menjawab kebutuhan domestik, tetapi dibentuk terutama untuk menjawab kebutuhan masyarakat internasional," ujar dia.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menargetkan, UIII dapat melahirkan sarjana yang memperkuat kepemimpinan di Indonesia maupun dunia.
"Terutama umat Islam internasional," kata dia.
Ketika menghadiri konfrensi Organisasi Kerjsama Islam (OKI) beberapa waktu lalu sejumlah kepala negara Timur Tengah berharap pelajar Indonesia belajar tentang perekonomian dan perminyakan. Hal itu disampaikan Sekjen OKI, Iyad Ameen Madani dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas.
"Menurut beliau-beliau itu sebaiknya belajar ekonomi perdagangan atau perminyakan," kata Jokowi.
Baca Juga: Bicara Islam Moderat di Universitas Oxford, Jusuf Kalla Diprotes
Selain itu Sekjen OKI Presiden Palestina menyarankan agar para pemuda negara-negara Arab menimba ilmu Keislaman di Indonesia. Sebab, umat muslim di Indonesia menunjukkan kepada dunia bahwa Islam itu santun dan moderat.