Mau Periksa Eks Ajudan Setnov, KPK Koordinasi dengan Polri

Rabu, 17 Januari 2018 | 19:35 WIB
Mau Periksa Eks Ajudan Setnov, KPK Koordinasi dengan Polri
Setya Novanto di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (15/1/2018). [Suara.com/Ummi Hadyah Saleh]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - KPK terus berkoordinasi dengan aparat kepolisian, untuk memersiapkan pemeriksaan Ajun Komisaris Reza Pahlevi—mantan ajudan Setya Novanto.

Lembaga antirasywah tersebut belum bisa memastikan lokasi tempat pemeriksaan Reza,  apakah di gedung KPK atau Mabes Polri.

"Soal teknis lokasi pemeriksaan, masih kami koordinasikan,” kata juru bicara KPK Febri Diansyah di gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Rabu (17/1/2018).

Baca Juga: Usai Tundukkan PSM, PSMS Diminta Tetap Bermain Seperti Ini

Febri mengatakan, KPK sudah mengagendakan pemeriksaan terhadap Reza beberapa waktu lalu. KPK akan terus berusaha untuk mendapatkan keterangan dari ajudan Novanto tersebut.

"Bagaimana teknisnya, yang terpenting adalah kami bisa mengambil keterangan terhadap saksi terhadap pro justicia ini," katanya.

Febri mengatakan, Polri sudah menjamin tidak akan menghalangi KPK dalam menuntaskan penyidikan kasus yang menjerat Setnov.

"Polri sebelumnya sudah menegaskan tidak akan menghalang-halangi pelaksanaan tugas pemberantasan korupsi atau penanganan kasus korupsi yang dilakukan KPK. Kami tentu juga harus saling menghargai. Ini soal koordinasi saja," kata Febri.

Febri juga tak menampik KPK memilik nota kesepahaman dengan Polri dan Kejaksaan. Menurutnya, dalam nota kesepahaman tersebut berisikan bagaimana koordinasi ketiga lembaga penegak hukum tersebut.

Baca Juga: 'Pembegal Payudara' Perempuan Depok Tak Ditahan, Cuma Wajib Lapor

"Nota kesepahaman ditandatangani KPK, Kepolisian dan Kejaksaan. Jadi pada prinsipnya, ada tiga lembaga penegak hukum yang memiliki kewenangan melakukan penanganan kasus korupsi. Jadi dari aspek penindakan dan pencegahan, teknis-teknisnya diuraikan di sana. Memang ada koordinasi yang perlu dilakukan lebih lanjut," katanya.  

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI