Suara.com - Politikus Partai Golkar Yorrys Raweyai mengaku sempat mengobrol dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto baru-baru ini. Dalam obrolan Yorrys mengaku sempat mengusulkan agar struktur Golkar yang baru diisi oleh kader-kader muda.
"Saran sih. Saya bilang kita ini harus siap untuk mengisi kepengurusan ini dengan kader-kader muda. Itu yang paling penting. Sebab harus kerja cepat. Sebab era sudah berubah," kata Yorrys di DPR, Jakarta, Rabu (17/1/2018).
Bahkan, Yorrys sendiri merasa tak pantas lagi duduk di kepengurusan lantara usianya yang sudah tidak tergolong muda lagi.
"Termasuk saya. Saya bilang, saya rasa, saya sudah terlalu tua untuk duduk di kepengurusan. Sekarang, saya bilang, ini kan nggak bisa lagi," ujar Yorrys.
Ia kemudian membandingkan, saat memimpin DPP Partai Golkar, Setya Novanto berusia sekitar 65 tahun. Kemudian digantikan oleh Airlangga yang berusia lebih muda, sekitar 54 sampai 55 tahun.
Artinya, lanjut Yorrys, regenerasi di Partai Golkar berjalan baik, di mana kader yang sudah tua digantikan oleh kader yang lebih muda.
"Dia bilang, ini kenapa? gua kan masih punya potensi, macam saya sekarang. Saya bilang, jangan kita ambil pertanyaan itu, kita balik lagi. Waktu saya jadi pengurus Golkar umur berapa sih? Rata-rata segitu (54-55)," tutur Yorrys.
Kader yang sudah tua sebaiknya di posisikan di Dewan Pembina, Pakar atau Dewan Kehormatan. Sementara yang duduk di posisi struktur Dewan Pimpinan Pusat adalah mereka yang masih muda.
"Lebih bagus dikasih ke yang muda-muda. Yang penting dukung dia kan," kata Yorrys.