Palestina Tolak Tawaran Jadikan Abu Dis sebagai Ibu Kotanya

Reza Gunadha Suara.Com
Selasa, 16 Januari 2018 | 16:22 WIB
Palestina Tolak Tawaran Jadikan Abu Dis sebagai Ibu Kotanya
Presiden Palestina Mahmoud Abbas. (AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Palestina Mahmoud Abbas secara tegas menolak tawaran untuk menjadikan Abu Dis sebagai ibu kota negaranya.

Abu Dis adalah kota kecil Palestina yang berada di pinggiran Yerusalem, tempat Universitas Al Quds berada.

 “Apa yang Anda mau jika Yerusalem lepas? Apa yang Anda mau untuk mendirikan negara dengan Abu Dis sebagai ibu kotanya?” kata Abbas, dalam pertemuan Dewan Sentral Palestina—lembaga kedua tertinggi Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Senin (15/1/2018).

“Itulah yang mereka sedang tawarkan kepada kita. Abu Dis,” tambahnya seperti dikutip Solopos--jaringan Suara.com--dari Reuters.

Baca Juga: Giring Nyaleg, 5 Personel Nidji Bikin NEV Plus

Dalam pidato itu, Abbas tak mengungkap pihak yang menawarkan Abu Dis sebagai ibu kota Palestina. Namun, pada November 2017, Middle East Monitor melansir Kerajaan Arab Saudi pernah menawarkan Abu Dis sebagai ibu kota kepada Palestina. AS juga disebut menawarkan hal yang sama.

Sementara mengenai keinginan AS untuk terus menjadi mediator perdamaian Israel-Palestina, Abbas juga secara tegas menyatakan ”Tidak!”.

“Kita bisa berkata tidak kepada siapa pun. Dan kita sekarang berkata tidak kepada Trump dan yang lainnya. Tidak, kita tidak akan menerima rancangan dia. Kita sudah katakan kepada dia kesepakatan abad ini adalah tamparan abad ini. Kita akan menolaknya,” tegas Abbas.

Sembari berkata “Kami adalah otoritas tanpa otoritas”, Abbas menyatakan Israel telah mengakhiri Perjanjian Oslo dan mendesak segera dibuat keputusan mengenai masa depan perjanjian itu.

Baca Juga: Riyanto Berani Tolak Hadiah Sepeda dari Kuis Presiden Jokowi

Abbas lalu menegaskan lagi dukungannya kepada solusi dua negara. “Saya bersama dengan dua negara, berdasarkan legitimasi internasional dan Inisiatif Damai Arab, Negara Palestina dengan perbatasan 1967,” jelasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI