Israel Sengaja Padamkan Listrik di Masjid Al Aqsa dan Kubah Batu

Reza Gunadha Suara.Com
Selasa, 16 Januari 2018 | 15:22 WIB
Israel Sengaja Padamkan Listrik di Masjid Al Aqsa dan Kubah Batu
Masjid Al-Aqsa di Yerusalem. [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Otoritas Wakaf Yordania, yang menjadi pihak penjaga situs-situs suci Islam di Yerusalem, mengungkapkan kebijakan diskriminatif Israel.

Dalam pernyataan resmi tertulisnya yang dikutip Anadolu Agency, Selasa (16/1/2018), Otoritas Wakaf Yordania mengungkapkan Israel sengaja membiarkan lampu-lampu padam di sekitar Kubah Shakhrah (dikenal sebagai Dome of the Rock), salah satu situs suci Islam.

"Penjajah Israel tidak membolehkan masuknya sejumlah perlengkapan di areal masjid, jadi kami tidak bisa memperbaiki masalah listrik di sana," bunyi pernyataan itu.

Baca Juga: Sedih, Ini Pesan Terakhir Dolores O'Riordan Sebelum Meninggal

Menurut mereka, polisi Israel menghalang-halangi upaya Yordania melindungi identitas Islam yang lekat dengan area Masjid Al Aqsa. Kubah Shakhrah itu terletak di halaman Al Aqsa.

Bagi pemeluk Islam, lokasi itu dianggap sebagai salah satu tempat suci agama mereka. Sedangkan penduduk Yahudi menyebut halaman itu dengan nama "Temple Mount" atau Bait Suci, juga tempat sakral bagi agama mereka.

Yerusalem tetap menjadi pusat konflik Israel-Palestina, dengan Palestina yang mengharapkan Yerusalem Timur—saat ini masih diduduki Israel—menjadi ibu kota negaranya kelak.

Al Aqsa Diserang

Sementara Menteri Wakaf dan Urusan Agama Palestina mengatakan, Israel melakukan lebih dari 1.000 pelanggaran terhadap masjid dan gereja pada 2018.

Baca Juga: Pemerintah Terbitkan 1,2 juta Sertifikat Tanah di Jabar Tahun Ini

Menteri Yousef Adeis, seperti dilansir Anadolu Agency, Senin (15/1/2018), mengatakan khususnya area Masjid Al Aqsa menghadapi lebih dari 40 serangan per bulan.

Penduduk Yahudi Israel sering membaca teks kitab Talmud di sekitar masjid itu, menurut Adeis.

Dia mengatakan, masjid-masjid di Yerusalem Timur dan Tepi Barat disebu dalam 12 kesempatan, sedangkan areal pemakaman diserang 15 kali.

Pemerintah Israel mencegah azan dikumandangkan di Masjid Ibrahimi di Hebron sebanyak 645 kali di sepanjang 2017, menurutnya. Masjid itu ditutup bagi umat Muslim dan dibuka bagi Yahudi, kata Adies.

Selain itu, pemerintah Israel juga memblokir pintu masuk, melarang renovasi dan memasang kamera pengintai di sekitar masjid itu.

Adeis juga melaporkan Gereja Katolik Salesian di Nasira, Israel juga diserang oleh vandal yang mencoretkan kata-kata kasar di dinding gereja.

Oleh karena itu, Adeis menekan perlunya perlindungan bagi tempat-tempat suci di kawasan tersebut.

Dalam beberapa tahun terakhir, pihak berwenang Israel membolehkan semakin banyak pemukim Yahudi masuk ke kawasan masjid, biasanya lewat Magharba Gate.

Pada 2017, kawasan sekitar Masjid Al Aqsa dikunjungi oleh lebih dari 25.000 pemukim Israel dibandingkan hanya 15.000 dari mereka pada 2016, menurut Badan Wakaf Islam asal Yordania.

Pemerintah Palestina dan Yordan sudah berulang kali mengimbau agar Israel menghentikan praktik itu, namun tidak dihiraukan oleh Israel.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI