Suara.com - Kebakaran yang terjadi di gedung C, lantai 2, Museum Bahari, Jalan Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara, sudah dapat dipadamkan sekitar jam sebelas.
Dua puluh mobil pemadam kebakaran sudah mulai ditarik dari lokasi ke pool satu per satu.
Di lokasi, Gubernur Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengatakan kebakaran baru pertamakali disadari petugas museum sekitar pukul 08.50 WIB.
"Ada asap, kemudian mereka memadamkan dengan alat yang dimiliki. Sebetulnya alatnya cukup di sini, tapi apinya sudah terlanjur besar. Dan Alhamdulillah sekarang jam 11.00 WIB, secara umum api sudah bisa dikendalikan, kondisinya stabil, tinggal pemadaman secara tuntas," ujar Anies.
Museum itu menyimpan koleksi kebaharian dan kenelayanan dari Sabang hingga Merauke. Bangunannya baru selesai direnovasi November 2017.
Anies kemudian menceritakan kesulitan yang dialami petugas pada waktu memadamkan api.
"Salah satu hal yang menyulitkan tim (damkar) bekerja tadi justru karena ada lapisan alumunium sehingga air sulit menembus ke dalam. Tapi Alhamdulillah sekarang sudah terkendali," katanya.
Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Subejo menambahkan menambahkan memang aluminium tebal itu menjadi salah satu faktor yang menghambat pemadaman.
Sekarang ini petugas sedang melakukan pendingin gedung.
"Kami pastikan, tuntaskan dalam 1-2 jam ke depan sehingga tidak ada lagi bara-bara api yang memungkinkan timbul kebakaran kembali," katanya.
Subejo belum tahu penyebab kebakaran.
Antisipasi
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemerintah Provinsi Jakarta Tinia Budiarti sudah lama mengantisipasi kebakaran di museum. Bahkan, semalam, dia dan jajaran baru rapat membahas pencegahan.
"Sebenarnya kalau bicara antisipasi, tadi malam Ibu kadis memimpin rapat soal itu. Jadi baru rapat tadi malam, paginya kejadian (kebakaran)," ujar Anies.
Dalam rapat semalam, tak hanya museum yang dibicarakan, gedung-gedung lain yang rawan juga dibahas.
"Di-review semua tempat-tempat yang ada risiko, disiapkan mitigasinya, disiapkan alat-alatnya," kata Anies.
Anies mengatakan Museum Bahari sudah masuk asuransi. Museum ini menyimpan koleksi kebaharian dan kenelayanan dari Sabang hingga Merauke.
"Bangunan ini dibangun 1771 dan selama itu menjadi tempat penyimpanan rempah-rempahnya VOC waktu itu. Jadi ini salah satu gedung memang punya catatan sejarah panjang," kata Anies.