Tetty Bersembunyi di Bawah Meja saat Balkon Gedung BEI Roboh

Reza Gunadha Suara.Com
Senin, 15 Januari 2018 | 19:44 WIB
Tetty Bersembunyi di Bawah Meja saat Balkon Gedung BEI Roboh
Korban reruntuhan selasar Lantai I Tower 2 Bursa Efek Indonesia di SCBD Sudirman, Jakarta Selatan, mendadak ambruk, Senin (15/1/2018) siang. [Suara.com/Ummi Hadyah Saleh]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Salah satu korban lantai roboh di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) mengakui langsung bersembunyi di bawah meja,  ketika menyadari ada bahaya yang mengancamnya.

"Saya hanya luka sedikit. Kepala sempat terkena. Juga kena pecahan kaca," kata Tetty Siahaan (50) saat ditemui di Rumah Sakit Siloam Semanggi, Jakarta, Senin (15/1/2018).

Tetty mengatakan, setelah kejadian lantai roboh itu, ia segera melarikan diri karena takut ada bagian gedung lain yang ikut roboh. Dia berusaha menyingkirkan reruntuhan yang menghalanginya, kemudian langsung pergi keluar gedung.

Baca Juga: Gebuk Maling Handphone, Aksi perempuan Ini Bikin Salah Fokus

Saat ditanya apakah sebelumnya terlihat atau terdengar tanda-tanda lantai roboh, Tetty menjawab tidak ada. Menurut dia, kejadian itu terjadi seketika, tidak terdengar suara retakan atau ledakan sebelumnya.

"Tidak ada ledakan. Itu suara lantai yang roboh. Sangat keras seperti suara ledakan," tuturnya.

Karena tidak mengalami luka serius, Tetty yang bekerja di salah satu perusahaan yang menyewa ruangan di Gedung BEI itu sudah diperbolehkan pulang oleh dokter. Meskipun diperbolehkan pulang, dia ingin kepalanya dirontgen untuk memastikan dirinya tidak apa-apa.

"Tidak ada biaya sama sekali karena ditanggung pihak BEI," katanya saat ditanya tentang biaya berobatnya di Rumah Sakit Siloam Semanggi.

Sebelumnya, lantai selasar di Tpwer III Gedung Bursa Efek Jakarta ambruk Senin siang sekitar pukul 12.10 WIB.

Baca Juga: Ivan Gunawan Ingin Menetap di Paris, Begini Alasannya

Kepala Pengembangan Bisnis Rumah Sakit Siloam Semanggi Triana Tambunan mengatakan korban yang dibawa ke rumah sakit tersebut sebanyak 30 orang. Dari 30 orang itu, tiga orang diduga mengalami patah tulang, satu orang patah tulang dan lainnya masih perlu dievaluasi.

"Semua korban datang dalam kondisi sadar. Beberapa sudah diperbolehkan pulang," ujarnya.

REKOMENDASI

TERKINI