Gerindra Bantah Minta La Nyalla Bayar Mahar Politik

Senin, 15 Januari 2018 | 17:46 WIB
Gerindra Bantah Minta La Nyalla Bayar Mahar Politik
Ketua Kadin Jawa Timur La Nyalla Mahmud Mattalitti saat menjalani sidang putusan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Selasa (27/12/2016). 
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Ketua Partai Gerindra Supratman Andi Agtas menegaskan partainya tidak pernah meminta mahar politik kepada La Nyalla Mattalitti untuk mendapatkan rekomendasi maju ke pilkada Jawa Timur. Adapun dana yang diminta pada waktu itu tidak lain untuk keperluan pencalonan La Nyalla, bukan untuk partai.

"Itu kan sudah jelas, itu ditujukan dalam rangka penyiapan uang saksi. Jadi kalau itu diperlukan soal kesediaan untuk menyiapkan logistik buat saksi, menurut saya itu tidak ada masalah," kata Supratman di DPR, Jakarta, Senin (15/1/2018).

Supratman menekankan yang tidak boleh dilakukan yaitu jika Gerindra meminta mahar kepada kandidat untuk kompensasi pemberian rekomendasi.

"Keinginan Partai Gerinda untuk mencalonkan Pak La Nyalla itu sudah luar biasa besarnya, artinya surat tugas dan surat rekomendasi itu sudah diberikan," ujar Supratman.

Menurut dia kesalahan justru dilakukan La Nyalla karena gagal melakukan komunikasi politik dan mendapatkan dukungan dari partai yang lain. Seperti diketahui, Gerindra tidak bisa mengusung calon sendiri karena jumlah kursi di DPRD tidak mencukupi sehingga harus berkoalisi.

"Kalau itu yang terjadi, Gerindra mau dipersalahkan apa? Itu yang tidak boleh dong, tidak fair namanya," kata Supratman.

La Nyalla dalam keterangan yang disampaikan kepada media beberapa hari yang lalu, kata Supratman, sudah menyatakan kalau uang Rp40 miliar yang diminta Gerindra ditujukan untuk membiayai saksi.

Menurut Supratman permintaan seperti itu juga dilakukan oleh hampir semua partai kepada kandidat yang akan diusung dalam kontestasi politik.

"Intinya, fakta menunjukkan bahwa partai Gerindra mulai dari pencalonan Pak Jokowi dan Ahok, Ridwan Kamil dan Anies Baswedan, serta Sudrajat, itu membuktikan bahwa Gerindra benar-benar berpikir untuk kepentingan bangsa dan negara. Tidak lebih," tutur Supratman.

"Soal kesiapan calon dalam rangka menyiapkan logistiknya untuk ikut serta dalam rangka membiayai timnya, itu wajib. Tidak boleh tidak. Mana bisa bergerak kalau tidak disiapkan pembiayaan," Supratman menambahkan.

La Nyalla gagal maju menjadi calon gubernur Jawa Timur. Dia mengaku dimintai mahar oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk mendapat rekomendasi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI