Anies Lontarkan Wacana Jalur Khusus Becak, Sandiaga Tak Tahu

Senin, 15 Januari 2018 | 09:56 WIB
Anies Lontarkan Wacana Jalur Khusus Becak, Sandiaga Tak Tahu
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Salahuddin Uno. [Suara.com/Dwi Bowo Raharjo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan belum ada rencana untuk membuat rute khusus jalur becak di sejumlah wilayah ibu kota. Sandiaga bahkan mengaku belum mengetahui  wacana tersebut.

"Belum ada (rencana buat jalur becak). Nanti saya coba klarifikasi untuk jalur buat pariwisata ya," ujar Sandiaga di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (15/1/2018).

Wacana jalur khusus becak pertama kali dilontarkan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan saat menghadiri acara persiapan program Community Action Planning atau CAP di 16 Kampung Jakarta.

Program tersebut merupakan kolaborasi pemerintah daerah dengan warga. Bagian community action plan, diantaranya mengatur agar para penarik becak bisa beroperasi di rute yang ditentukan untuk angkutan lingkungan.

Apabila hal tersebut diterapkan, Pemerintah DKI bisa dikatakan melanggar Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2007 tentang ketertiban umum. Pasalnya, keberadaan becak di Jakarta kini sudah dilarang.

"Nanti kita lihat dulu. Jangan terlalu berspekulasi dulu. Karena yang mengeluarkan statement becak siapa? Oh Pak Anies. Saya cek dulu sama pak Anies," kata Sandiaga.

Meski demikian, Sandiaga berharap becak bisa dioperasikan dibeberapa wilayah, khususnya untuk menambah daya tarik pariwisata.

"Jadi kayak angling, angkutan lingkungan. Nah untuk memastikan lapangan pekerjaan ada, terus pariwisata kita sambungkan dengan beberapa destinasi wisata kita itu yang jadi pemikiran," katanya.

"Tapi lengkapnya nanti, jangan terlalu berspekulasi. Kita pastikan dulu supaya tidak menimbulkan pesan yang di masyarakat nanti menimbulkan kebingungan," Sandiaga menambahkan.

Ia menyebut becak masih beroperasi di Jakarta. Hanya saja tidak di pusat jalan ibu kota.

"Masih banyak dari pasar ke pasar angkutannya itu gerobak dalam bentuk becak. Nanti itu kita kearifan lokal saja kita lihat bagaimana kita melakukan penyelesaiannya," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI