Infografis
Suara.com - Guruh Soekarno Putra hari ini, Sabtu (13/1/2018) merayakan ulang tahunnya yang ke-65. Di hari peringatan bersejarah ini, Putra Presiden RI pertama, Soekarno itu mendambakan kado yang tak biasa.
Ya, dalam temu media yang digelar di kediamannya di Jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan, lelaki kelahiran 1953 ini menginginkan para tamu yang datang mengenakan pakaian tradisional Indonesia.
Guruh juga berharap bahwa pakaian tradisional ini tak hanya dikenakan saat momen resmi, tapi juga dalam keseharian.
"Kado yang saya inginkan, kalau tamu yang datang mengenakan pakaian tradisional, itu saya senang sekali. Apalagi kalau mereka melakukannya setiap hari. Pergi ke kantor, ke sawah pakai pakaian tradisional itu sudah jadi kado terindah buat saya," ujarnya, Sabtu (13/1/2018).
Baca Juga: Sembari Rehab, Tio Pakusadewo Tunggu Berkas Lengkap dari Penyidik
Selain mendambakan pakaian tradisional menjadi pakaian sehari-sehari, Guruh juga berharap masyarakat bisa menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar di tengah gempuran budaya asing yang tak terbendung.
"Pengamatan saya sejak zaman Orba, semakin hari budaya barat makin melanda. Budaya Indonesia semakin terkikis. Lihat saja acara apa pun bahasanya dicampur bahasa Inggris. Tampak sekali dari ekspresinya mereka lebih bangga seolah-olah lebih terpelajar, lebih internasional kalau pake bahasa Inggris," jelas dia panjang lebar.
Guruh pun berharap bisa berkontribusi dalam menghidupkan dan melestarikan kembali budaya Indonesia ,seperti menggerakkan orang-orang di sekitarnya untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, serta membiasakan diri mengenakan pakaian tradisional dalam acara yang digelarnya.
"Yang bisa saya lakukan hal-hal kecil seperti betulkan dulu dalam soal berbahasa. Benahi dulu dalam berbusana dan kembali mengonsumsi makanan asli Indonesia," ungkapnya.
Itulah berbagai harapan sekaligus kado terindah yang didambakan Guruh Soekarno Putra di ulang tahunnya yang ke-65.
Baca Juga: Beli Sebungkus Rokok Isinya Busa Semua, Lelaki Ini Bikin "Ngakak"
