Suara.com - Kepolisian Pakistan merilis sketsa wajah tersangka penculik, pemerkosa dan pembunuh seorang bocah gadis cilik berusia tujuh tahun di wilayah timur Punjab.
Sketsa dipublikasikan setelah seorang hakim pengadilan tinggi memberi batas waktu 36 jam kepada kepolisian Pakistan untuk menangkap lelaki yang memerkosa dan mencekik Zainab Ansari, sebelum membuang tubuhnya ke tumpukan sampah.
Pembunuhan ini telah memicu kemarahan warga di seluruh Pakistan, dimana ribuan orang turun ke jalan di berbagai kota berdemontrasi memprotes kekerasan terhadap anak.
Sedikitnya dua demonstran tewas setelah polisi terpaksa menembak kerumunan saat mereka berusaha menyerbu sebuah gedung pemerintahan pada, Rabu (10/1/2018) malam.
Baca Juga: Indonesia Pastikan Satu Tempat Final Ganda Putra Thailand Masters
Zainab merupakan gadis ke-12 yang menjadi korban atas kasus tersebut. 11 kasus serupa di wilayah yang sama tercatat terjadi pada tahun lalu.
Menurut Ahsan Aziz, tetangga Zainab, dikutip dari ABC, Sabtu (13/1/2018), Eman Fatma (4), Fauzia (11), Noor Fatma (7), Ayesha Asif (5), Laiba (9), Sana Omar (7), dan Kainat Batool (8), termasuk diantara 11 korban tersebut.
Foto: Sketsa wajah penculik, pembunuh, dan pemerkosa gadis cilik berusia tujuh tahun di timur Punjab, Pakistan. [Twitter@iFatimaAlAsadi]
Zainab menghilang pada 4 Januari lalu saat dia hendak pergi menuju tempat belajar Al Quran. Sementara, orang tuanya tengah berada di Mekah, Arab Saudi, menjalani umrah.
Baca Juga: Kesiapan Istora Menggelar Indonesia Masters Dekati 100 Persen
Beberapa hari kemudian, dia terlihat di sebuah rekaman CCTV tengah dibawa seorang laki-laki, yang sketsanya kini telah dirilis pihak kepolisian Pakistan.
Lima hari pasca penculikan, tubuh gadis cantik tersebut ditemukan sudah tidak bernyawa, satu mil dari rumahnya.
Berbicara dalam sebuah konferensi pers pada hari, Jumat (12/1/2018), Juru Bicara Pemerintah Pakistan, Malik Ahmad Khan, berjanji pemerintah Pakistan akan membawa pembunuh Zainab ke pengadilan.
Pembunuhan atas Zainab juga memicu pemecatan kepala polisi kota tersebut setelah ayah Zainab, Anees Ansari, menuduh polisi lalai dan lamban dalam merespon aksi keji itu.
Foto: Zainab Ansari. [Twitter@iihtishamm]
Berbicara di bandara Islamabad saat tiba di Pakistan, sehabis pulang umrah, Anees mengatakan dirinya tidak akan memakamkan putrinya sampai pembunuhnya tertangkap.
"Jika polisi segera bertindak, pelakunya pasti tertangkap," Anees menambahkan, dikutip dari The Sun.
Gadis cilik itu telah dimakamkan pada, Kamis (11/1/2018) lalu, di pemakaman leluhurnya di Jalan Kot, meninggalkan syok dan berkabung atas kematiannya di seluruh distrik Kasur.