Suara.com - Masih ingat dengan peristiwa pengeroyokan dan pembakaran Muhammad Al Zahra alias Zoya (30)? Zoya dibakar hidup-hidup karena dituduh mencuri ampli sebuah masjid di Jalan Muara Bakti, Babelan, Kabupaten Bekasi, Selasa (1/8/2017).
Keluarga mendiang Zoya menjalani hidup baru di Pebayuran Desa Sukamahi. Istrinya, Zubaidah pindah rumah di sana. Suara.com mendatangi Zubaidah di tempat tinggal barunya itu. Raut wajah Zubaidah nampak pucat. Duka masih tergambar di wajahnya.
Tangis Zubaidah pecah saat kembali menceritakan sosok suaminya. Bagi Zubaidah, Zoya merupakan sosok luar biasa.
“Meskipun saya sudah diberi bahkan tinggal dirumah sebesar dan senyaman ini. Tetap saja tidak bisa menyembuhkan luka hati saya kepada mereka yang tega membakar suami saya hidup-hidup. Keji sekalu mereka,” katanya sembari berkali-kali menyapu air mata dengan kerudung dan baju panjangnya.
Baca Juga: Penjelasan IDC Kenapa Tak Serahkan Semua Dana ke Keluarga Zoya
Ia tak mengaku jika bisa memilih, ia lebih baik tidak kehilangan suaminya. Jika rumah tersebut dapat ditukar dengan nyawa suaminya tentu itu akan ia lakukan.
Zubaidah tidak mengikuti perkembangan proses hukum kasus pembakar suaminya. Dia mendapatkan bantuan pengacara. Namun ia mengaku belum mendapatkan perkembangan terbaru dari pengacara yang mendampingi dirinya soal hukuman yang diberikan kepada pelakunya.
“Ya, saya kan bukan orang pinter, nggak mengerti hukum. Nggak mengerti apa-apa. Jadi semua saya serahkan kepada pengacara. Saya hanya bisa menunggu,” pungkasnya.
Baca Juga: Polisi Kembali Tangkap Satu Pelaku Pemberi Uang untuk Bakar Zoya