La Nyalla Klaim 'Dipalak' Prabowo, Golkar: Biar Rakyat Menilai

Jum'at, 12 Januari 2018 | 15:12 WIB
La Nyalla Klaim 'Dipalak' Prabowo, Golkar: Biar Rakyat Menilai
Wakil Ketua MPR dari Golkar Mahyudin [suara.com/Tri Setyo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - “Mahar politik' untuk partai menjadi topik hangat menjelang Pilkada serentak 2018. Itu setelah mantan Ketua Umum PSSI La Nyalla Mattalitti mengklaim “dipalak” oleh Partai Gerindra kalau ingin menjadi peserta Pilkada Jawa Timur.

Bahkan, La Nyalla mengakui sempat dimintakan mahar politik oleh Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto sebanyak Rp40 miliar untuk dapat diusung sebagai calon gubernur di Jawa Timur.

Wakil Ketua MPR dari Fraksi Golkar Mahyudin mengatakan, sejauh ini belum ada peraturan terkait mahar untuk partai politik dari seseorang yang ingin maju sebagai kandidat, baik eksekutif maupun legislatif.

Baca Juga: Partai Golkar: Bambang Soesatyo Mungkin Gantikan Setnov di DPR

"Saya kira biar maayarakat saja yang menilai, kalau ada partai-partai yang mengambil mahar politik. Biar saja masyarakat yang menilainya," kata Mahyudin di DPR, Jakarta, Jumat (12/1/2018).

Ia menilai, KPK mungkin bisa mengintervensi persoalan tersebut. Misalnya, menyelidiki sumber dana yang digunakan sebagai “mahar politik” kandidat, besarannya, serta motif di balik transaksinya.

"Apalagi pejabat petahana yang mau ikut pilkada, memberikan mahar politik ke partai, yang angkanya itu besar-besar. Ya mungkin bisa ditelusuri itu mahar politik itu dari mana," tutur Mahyudin.

Mahyudin mengatakan, Golkar sendiri tidak ada kebijakan terkait mahar politik yang diwajibkan pada kandidat.

"Tapi saya tak tahu yang terjadi di lapangan. Bisa saja ada orang secara sengaja memanfaatkan atas nama Golkar. Setahu saya tak ada kalau kebijakan ketua umum soal mahar," terangnya.

Baca Juga: Larangan Pemotor Dicabut,Polisi Tenggat Pemprov DKI Sebulan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI