Pemprov Klaim Tak Ada Lagi Pengungsi Gunung Sinabung

Jum'at, 12 Januari 2018 | 03:15 WIB
Pemprov Klaim Tak Ada Lagi Pengungsi Gunung Sinabung
Gunung Sinabung menyemburkan material vulkanik saat erupsi, di Karo, Sumatera Utara, Rabu (2/8).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara menegaskan semua pengungsi korban erupsi Gunung Sinabung, Karo, sudah seluruhnya ditempatkan di hunian tetap dan hunian sementara di berbagai lokasi.

"Sesuai keinginan Pemerintah dan arahan Presiden Joko Widodo tidak ada lagi warga yang berada di lokasi pengungsian seperti selama ini," ujar Wakil Gubernur Sumut Nurhajizah Marpaung di Medan, Kamis (11/1/2018).

Total pengungsi erupsi Gunung Sinabung berjumlah 7.270 jiwa dengan 2.101 kepala keluarga yang berada di 8 titik pengungsian. Dia mengatakan itu seusai meresmikan hunian sementara (huntara) di Desa Ndokum Siroga, Karo.

Menurut Nurhajizah, penempatan pengungsi itu merupakan kerja sama semua pihak.

Baca Juga: Gunung Sinabung Kembali Meletus, Muntahkan Awan Panas

"Kalau ada sesuatu menimpa masyarakat, kita harus tetap kompak dan kerja sama. Apalagi seperti erupsi Sinabung yang sudah lama berlangsung, " katanya.

Nurhajizah mengakui, keberadaan warga di huntara tidak terlalu lama karena hanya menunggu lokasi hunian tetap yang tengah dipersiapkan oleh Pemerintah.

Wakil Gubernur juga mengingatkan warga agar tidak ada lagi warga yang.mencoba mendekati dan melewati zona merah Gunung Sinabung.

Meskipun diyakini, warga yang sebagian besar besar petani itu sangat ingin kembali bertani di lahan yang selama ini dikerjakan. Bupati Karo, Terkelin Brahmana mengatakan bahwa huntara bukanlah hunian yang sempurna.

Oleh karena itu, kata dia, Pemkab Karo berharap masyarakat yang tinggal di lokasi tersebut bisa memaklumi keterbatasan tersebut.

Baca Juga: Gunung Sinabung Meletus, Lava dan Awan Panas Meluncur

"Yakinlah bahwa Pemerintah memperhatikan warga," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI