La Nyalla Klaim 'Dipalak' Prabowo Rp40 M, Fadli Zon Membantah

Kamis, 11 Januari 2018 | 19:24 WIB
La Nyalla Klaim 'Dipalak' Prabowo Rp40 M, Fadli Zon Membantah
Wakil Ketua DPR Fadli Zon [suara.com/Dian Rosmala]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon,  membantah pengakuan La Nyalla Mattalitti soal diminta “mahar” oleh Ketua Umum mereka, Prabowo Subianto.

La Nyalla sebelumnya mengklaim dimintakan uang Rp40 miliar kalau ingin mendapatkan surat rekomendasi sebagai bakal calon gubernur dalam Pilkada Jawa Timur.

"Saya kira kalau dari Pak Prabowo tak ada ya itu. Saya tidak pernah mendengar dan juga menemukan bukti semacam itu ya," kata Fadli di DPR, Jakarta, Kamis (11/1/2018).

Menurut Fadli, jika La Nyalla ditanya kesiapannya menyediakan sejumlah uang untuk keperluan pencalonan di Jawa Timur, itu masih dimungkinkan karena untuk keperluannya sendiri.

Baca Juga: Silakan Novanto Jadi Justice Collaborator, Golkar Tak Intervensi

"Itu digunakan untuk dirinya sendiri. Saya kira itu sangat mungkin, tentu logistik dalam sebuah pertarungan seperti pilkada sangat dibutuhkan. Berapa dana yang disiapkan. Kan belum tentu dananya dia. Bisa juga dari penggalangannya," tuturnya.

Fadli meyakini, uang Rp40 miliar yang dimaksud La Nyalla bukan untuk pribadi Prabowo, melainkan untuk keperluan pencalonan La Nyalla sendiri.

Sebab, lanjut Wakil Ketua DPR itu, untuk maju sebagai calon gubernur harus memunyai dana yang dipersiapkan untuk keperluan logistik kampanye.

"Karena misalnya ada tiga puluh kabupaten, itu cukup besar. Untuk melakukan pertemuan, perjalanan, konsumsi, belum lagi untuk saksi-saksi di jumlah TPS, sangat besar, hitungan-hitungan itu pasti terkait dengan saksi, gerakan relawan. Jadi saya kira wajar. Itu kan bukan untuk kepentingan pribadi, kepentingan partai, tapi kepentingan dia sendiri," tutur Fadli.

Kalau benar La Nyalla dimintakan uang untuk keperluan proses pencalonan, Fadli menilai itu hal wajar.

Baca Juga: Conte dan Wenger Soroti Penerapan Sistem VAR

"Kalau disebut untuk saksi, saya kira juga wajar. Kita kan harus siapkan itu. Misalnya sekian ribu saksi di tiap TPS, mereka mencatat dan mereka yang jaga, mereka harus diberikan transportasi, konsumsi pada hari H. Atau sebelumnya, persiapan," kata Fadli.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI