Ini 10 Masalah Pilkada Serentak 2018 menurut ICW

Kamis, 11 Januari 2018 | 18:31 WIB
Ini 10 Masalah Pilkada Serentak 2018 menurut ICW
Ilustrasi demokrasi. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Indonesia Coruption Watch menilai, terdapat 10 persoalan yang terjadi dalam pergelaran Pilkada serentak 2018.

Peneliti Divisi Hukum Politik ICW Donald Fariz mengatakan, sejak tahun 2010 hingga 2017, lembaganya mencatatat sebanyak 215 kepala daerah menjadi tersangka dalam kasus korupsi yang sudah diproses secara hukum.

Kasus itu bervariasi, mulai dari mengakali anggaran proyek sampai suap.

Baca Juga: Rumahnya Kebakaran, Pasangan Muda Ini Malah Asik Berpose

"Angka ini merupakan angka yang tinggi dan mengkhawatirkan. Menggambarkan bahwa demokrasi yang tumbuh berkembang di negara ini diselimuti persoalan korupsi," kata  Donald dalam diskusi "Ancaman Korupsi Di Balik Pemilu Serentak" di Kantor ICW, Jalan Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis (11/1/2018).

Menurut Donald, persoalan itu berpeluang kembali terjadi pada Pilkada serentak 2018 dan juga Pemilu 2019. Sebab, tidak ada perubahan mendasar dari demokrasi prosedural menjadi demokrasi substansial.

"Perubahan UU pilkada yang secara konsisten dilakukan oleh pemerintah dan DPR belum mampu memperkuat kerangka menuju demokrasi yang lebih substansial, karena tidak menjawab persoalan integritas pilkada," ujar Donald.

Karena itulah, kata Donald, ICW mencatat setidaknya ada 10 persoalan yang membayangi pelaksanaan pilkada serentak tahun ini.

Pertama, Jual Beli Pencalonan (candidacy buying) antara kandidat dan partainpolitik.

Baca Juga: Pilkada 2018 Marak Calon Tunggal, Gerindra: Merusak Demokrasi

Kedua, munculnya nama-nama calon bermasalah (mantan Narapidana atau tersangka korupsi).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI