Ahok Gugat Cerai dan Kisah Nelson Mandela yang Diselingkuhi Istri

Reza Gunadha Suara.Com
Kamis, 11 Januari 2018 | 16:07 WIB
Ahok Gugat Cerai dan Kisah Nelson Mandela yang Diselingkuhi Istri
Nelson Mandela dan Winnie [South African History Online]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - "Mandela dipenjara 35 tahun jadi presiden. Siapa tahu gue jadi presiden kan enak, ngapain pusing," celetuk Ahok pada 16 November 2016, saat menjawab pertanyaan jurnalis mengenai statusnya sebagai tersangka kasus penodaan agama.

Ahok dan Nelson Mandela tak pernah bertemu muka. Namun, Ahok sejak lama diketahui sebagai pengagum tokoh pembebasan Afrika Selatan itu. Tak disangka, kisah hidupnya juga memunyai kemiripan.

Tujuh bulan kemudian setelah melontarkan celetukan itu, persisnya Mei 2017, ia benar-benar dijebloskan ke penjara. Ia diputus bersalah dan harus menjalani masa pemenjaraan selama 2 tahun ke depan.

Baca Juga: Nokia 2 Resmi Masuk Indonesia, Segini Harganya

Selang setahun, Januari 2018, kisah hidup Ahok kembali tergoncang. Ia mendadak mengajukan gugatan cerai terhadap sang istri, Veronica Tan, ke Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Jumat (5/1) pekan lalu.

Jika perceraian itu benar-benar terjadi, Ahok tak sendirian. Tokoh yang dikaguminya, Mandela, juga pernah merasakan hal yang sama.

Tragedi Cinta Mandela

"Sayang, aku mencintaimu," tulis mandela pada kartu ucapan Selamat Natal 1989 yang ditujukan kepada sang istri, Nomzamo Winifred Zanyiwe Madikizela atau akrab disebut "Winnie Mandela".

John Carlin, jurnalis Independent—surat kabar ternama Inggris—menuliskan dalam artikel berjudul “Whatever Went Wrong with Winnie”, 28 Maret 1995, bahwa ucapan romantis itu dikirimkan Mandela ketika masih mendekam di balik penjara rezim apartheid Afsel, sebagai buah aktivismenya.

Baca Juga: Santap Makanan Tertentu Bisa Pengaruhi Jenis Kelamin Janin?

Sebulan sebelumnya, saat Winnie berulang tahun, Mandela juga mengirimkan sepucuk surat yang berisi tulisan "Betapa berbedanya hidupku sejak aku memilimu."

Mandela dan Winnie dikagumi banyak rakyat Afsel saat itu. Keduanya disebut sebagai pasangan ideal yang bersama-sama memperjuangkan Afsel bebas dari penjajahan rasialis.

Namun, tiga tahun setelahnya, situasi berubah.

"Ini aku", begitulah kalimat singkat tertulis akhir surat berisi keluh kesah yang ditujukan kepada laki-laki bernama Dali Mpofu, pengacara muda berbakat Afsel, 17 Maret 1992.

Surat tersebut—seperti dituliskan dalam buku "Knowing Mandela" juga karya John Carlin—yang menjadi penyebab Mandela tak pernah memaafkan Winnie setelah mereka berdua memutuskan bercerai.

Meski dalam surat itu tak satu pun tertulis nama Winnie, namun seluruh pihak—termasuk Mandela—mengetahui kalimat demi kalimat di dalamnya ditulis tangan oleh Winnie.

Surat itu bocor ke publik, dan isinya mengungkap adanya perselingkuhan Winnie dengan Dali Mpofu dan menjadi awal perceraiannya dengan Mandela.

"Aku terus memberitahumu bahwa situasi di rumah semakin memburuk. Tapi kamu seperti sama sekali tidak terganggu. Ya, karena kamu bisa memuaskan diri sendiri dengan seorang perempuan setiap malam. Aku bukan orang bodoh Dali!” demikian penggalan isi surat Winnie tersebut.

Kemarahan Winnie terhadap selingkuhannya yang selingkuh dibocorkan media massa ke publik. Tapi, sebelum semua kehebohan itu, Mandela disebut sudah mengetahui sang istri “bermain api” dengan orang lain.

Menurut Carlin, indikasi itu tampak dari Mandela yang selama 5 bulan menolak dikunjungi Winnie ketika berada di penjara Pulau Robben.

Penolakan Mandela itu juga diceritakan Winnie dalam suratnya kepada “orang ketiga” tersebut.

“Kamu tahu tidak? Tapi, kukira kamu seharusnya peduli, bahwa aku tak lagi bisa berbicara dengan Tata (nama panggilan Mandela) selama 5 bulan, itu semua gara-gara kamu,” racau Winnie dalam surat tersebut.

Setelah surat itu beredar, Mandela mendadak menggugat cerai Winnie. Dalam sidang putusan 19 Maret 1996, hakim mengungkapkan kedua belah pihak bercerai karena alasan perselingkuhan.

Dalam persidangan itu pula Mandela berikrar tak bisa memaafkan Winnie.

”Kalau pun seluruh alam semesta membujukku berdamai dengannya (Winnie), aku tak akan berdamai. Aku sudah bertekad menyingkirkan pernikahan ini,” tegas Mandela yang menampakkan rasa sakit hatinya.

Saat mereka bercerai, Mandela sudah dibebaskan dan menjadi Presiden Afsel. Dua tahun setelahnya, Mandela yang sudah berusia 80 tahun menikahi Graca Machel, janda pejuang pembebasan sekaligus Presiden Mozambik Samora Machel. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI