Suara.com - Organisasi Aksi Cepat Tanggap (ACT) bersama pelaku usaha, relawan kemanusiaan dan masyarakat Indonesia berencana memberikan bantuan kemanusiaan berupa 10.000 ton beras untuk warga Palestina.
Selain beras, ACT juga akan memberi bantuan pangan lain seperti gula dan tepung dalam program bantuan kemanusian yang disebut Kapal Kemanusiaan Palestina (KKP) tersebut.
Presiden ACT, Ahyudin mengatakan bantuan pangan KKP akan diberikan pada 200 kepala keluarga yang tinggal di Gaza.
"Akan ada 10 ribu metrik ton beras, 400 kontainer, dan perkarung masing-masing 25 kilogram. Maka akan bisa kita berikan satu keluarga (sebanyak) dua karung atau 50 kilogram," kata Presiden ACT, Ahyudin dalam acara konferensi pers Kapal Kemanusiaan Palestina di Jakarta, Rabu, (10/1/2018).
Baca Juga: Penduduk Ilegal Yahudi Tebangi Pohon Milik Warga Palestina
Rencananya, program Kapal Kemanusiaan Palestina akan diberangkatkan dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya pada 21 Februari 2018 mendatang.
Perjalanan bantuan kemanusiaan tersebut diprediksi membutuhkan waktu hingga 39 hari perjalanan dan sampai pada 31 Maret 2018. Bantuan ini diperkirakan akan masuk melalui Gaza, atau melalui opsi tambahan yaitu Tepi Barat Yerusalem.
Untuk itu, ACT membuat opsi jalur pelayaran dan distribusi sambil terus melakukan audensi dengan Kedutaan Besar Mesir dan Palestina di Indonesia.
"Bangsa kita bersemangat sekali membantu dengan apapun risikonya. Kita juga memperlihatkan bahkan kepada dunia bahwa apapun rintangannya, tetapi juga tetap dijalankan dengan strategi dan nalar yang harus diperhatikan," kata Ahyudi lagi.
Baca Juga: Indonesia Bantu Palestina Ubah Air Laut Jadi Layak Minum