Suara.com - Warga Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan akan lebih waspada pasca insiden pencurian tali pocong di TPU Abadi. Mereka tidak menyangka pencurian tali pocong dengan cara membongkar makam tersebut akan terjadi.
Meski tak tampak adanya penjagaan khusus, Trisno warga setempat yang juga menjaga makam mengaku warga akan lebih menjaga keamanannya. Karena TPU tersebut merupakan milik warga semua.
Maka warga itu wajib menjaganya. Jangan sampai kejadian terulang kembali nanti.
Ia mengaku tidak tahu apa yang akan terjadi ke depan. Apakah masih ada orang yang memiliki niat yang sama dengan pelaku pencurian tali pocong.
Baca Juga: Berkaus Biru, Celana Putih, Maling Tali Pocong Meringkuk di Sel
Trisno sempat shock dengan kejadian tersebut. Saat itu dirinya tidak berada di makam.
“Saat saya kaget betul usai menerima informasi itu. Menurut saya kejadian itu sangat sulit diterima akal sehat manusia. Saya fikir hal tersebut tak mungkin terjadi,” ujarnya kepada suara.com saat ditemui di TPU Abadi, Rabu (10/1/2018).
Makam tersebut merupakan wakaf. Di sekelilingnya merupakan tanah kosong. Tidak ada pagar yang membatasi dan melindungi makan ini sehingga banyak sekali akses untuk masuk ke dalam makam ini.
“Siapapun bisa masuk ke area pemakaman ini, bukan hanya keluarga dari makan ini saja,” kata Trisno.
Suasana di pemakaman tersebut nampak tenang, terawat, teratur dan bersih. Banyak pohon yang tertanam di pemakaman itu membuat suasana nyama hingga banyak sekali warga, remaja bahkan anak-anak berkumpul di sekitaran makam tersebut.
Baca Juga: Kisah Pencuri Tali Pocong: Ternyata Nggak Ada Khasiatnya
“Tidak seperti makam lain. Di sini tidak suasananya nggak bikin takut, adem. Kalau sore selalu ramai. Kadang malam juga sering banyak orang di sekitar sini,” ujarnya.
Pemakaman tersebut memang tidak dijaga 24 jam tapi setiap pagi dan sore pasti ada warga yang sengaja datang memantau kondisi disaana. Selain menjaga, warga tersebut juga selalu rutin membersihkan makam.
“Jumlah warga yang bertugas menjaga disini ada empat orang. Kalau ada yang meninggal, mereka juga yang menggali tanah kuburannya,” ujarnya.
Anwar (38) seorang yang bertugas sebagai penjaga makam itu juga mengatakan bahwa belum ada kesepakatan warga untuk menambah anggota keamanan di sini. Yang menjaga masih kami saja sebagai warga sekitar sini. Menurutnya lebih baik pemakaman tersebut dikelilingi pagar. Selain alat pembatas juga meningkatkan keamanan.