50 Persen Anggaran 2017 Kemenkes Disedot Program JKN

Rabu, 10 Januari 2018 | 19:13 WIB
50 Persen Anggaran 2017 Kemenkes Disedot Program JKN
Jaminan Kesehatan Nasional. [jkn.kemkes.go.id]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sepanjang 2017 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mengucurkan dana sebesar Rp 25,5 triliun untuk pembiayaan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek mengatakan anggaran tersebut merupakan 48.3 persen dari total anggaran Kemenkes sebesar Rp 58.3 triliun.

"Total anggaran ini digunakan diantaranya untuk membiayai jumlah penerima bantuan iuran (PBI) yakni 92.3 juta jiwa dengan total iuran yang mencapai Rp 25.4 triliun," ujarnya dalam temu media di Kementerian Kesehatan, Rabu (10/1/2018).

Hingga Oktober 2017, Menkes Nila mengatakan, jumlah peserta JKN mencapai 187.9 juta jiwa. Penyakit katastropik, kata dia, merupakan penyakit yang paling menyedot anggaran JKN.

Untuk itu Menkes mengajak masyarakat agar menjaga kesehatan tubuh sebagai langkah preventif agar tak menguras anggaran JKN.

"Mencegah penyakit hipertensi, diabetes dengan gaya hidup sehat harapan kami yang sakit akan berkurang sehingga defisit JKN akan berkurang. Disini kita memerlukan masyarakat untuk mengubah perilaku hidup bersih dan sehat," tambah dia.

Menkes Nila juga mengatakan Kemenkes memiliki program Germas atau Gerakan Masyarakat Hidup Sehat yang dapat menjadi panduan bagi masyarakat untuk menjalankan pola hidup sehat. Germas meliputi aktivitas fisik, mengonsumsi sayur dan buah, tidak merokok, tidak mengonsumsi alkohol, pemeriksaan kesehatan secara rutin, membersihkan lingkungan, dan menggunakan jamban.

Pada tahap awal, Germas secara nasional dimulai dengan fokus pada tiga kegiatan, yaitu melakukan aktivitas fisik 30 menit per hari, mengonsumsi buah dan sayur dan memeriksakan kesehatan secara rutin minimal enam bulan sekali sebagai upaya deteksi dini penyakit.

"Banyak hal yang bisa kita lakukan untuk hidup sehat. Mulai dari aktivitas fisik, makan sayur, dan buah, serta cek kesehatan secara berkala. Ini penting sekali," jelasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI