Suara.com - Badai Ava yang terjadi di sejumlah wilayah di Madagascar menelan korban jiwa. Tercatat 29 orang tewas serta 17.000 kehilangan tempat tinggal.
Badai tropis Ava menerjang wilayah yang berada di tenggara samudera Afrika pada Jumat dan Sabtu lalu. Catatan Badan Nasional Risiko dan Penanggulangan Bencana Madagaskar masih ada 22 orang yang dinyatakan hilang. Secara keseluruhan bencana tersebut berdampak kepada 83.000 warga di sana.
Bagian paling parah terdampak yakni wilayah bagian timur Madagaskar. Sejumlah kota terendam banjir dan puluhan gedung rubuh. Jalan penghubung di wilayah tersebut mengalami kerusakan parah, fasilitas komunikasi pun terputus.
"Terjadi hujan yang sangat deras dan angin kencang. Rumah-rumah luluh lantak, dan gedung-gedung rubuh menimpa warga," kata Samantha Cameron, salah satu relawan seperti dikutip Al Jazeera.
"Jalan-jalan penghubung terputus, dan sejumlah fasilitas darutat digunakan untuk membangun kembali jalan menuju Antananarivo. Progresnya sangat lamban," lanjutnya.
Setidaknya, sambung Cameron, terdapat 16 distrik di lima kota yang hancur. "Beberapa kota masih terendam banjir dan jaringan telepon tak berfungsi. Sangat sulit berkomunikasi di sini," tambahnya.
Madagaskar, kepulauan terbesar ke empat di dunia, acapkali diterjang badai hebat sejak November hingga April. Pada Maret 2017 lalu, Madagaskar dilanda Badai Enawo yang menewaskan 80 orang dan setengah juta warga kehilangan rumah.
"Enawo merupakan badai paling beringas yang melanda Madagaskar dalam kurun waktu 13 tahun terakhir, dengan kecepatan angin 230 kph," tutur ahli meteorologi Steff Gaulter.