Usai Bunuh Nenek Aisyah, Akiong Meminta Al Quran untuk Mengaji

Rabu, 10 Januari 2018 | 05:15 WIB
Usai Bunuh Nenek Aisyah, Akiong Meminta Al Quran untuk Mengaji
Ilustrasi [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perampok dan pembunuh, nenek Aisyah, Ahmad Ibrahim alias Akiong meminta Al Quran agar bisa mengaji selama dia berada di penjara. Pembunuhan Aisyah itu terjadi di Kecamatan Syamtalira Aron, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh.

"Dia meminta Al Quran kepada saya barusan, agar bisa mengaji," kata Kapolres Aceh Utara AKBP Ahmad Untung Surianata kepada wartawan di Mapolres Aceh Utara, Lhoksukon, Selasa (10/1/2018).

Polisi akan membantu dan menyediakan sebuah Al Quran kepada Akiong, tersangka tunggal pembunuh nenek Ainsyah asal Desa Ceubrek. Nenek Aisyah dibunuh dengan cara mendorong ke dalam sumur beberapa waktu lalu.

Kasus perampokan ini terbongkar mulai dari pemeriksaan para saksi-saksi, barang bukti dan sidik jari. Barang bukti yang disita dalam kasus tersebut masing-masing di antaranya 1 unit sepeda motor yang digunakan pelaku, baju korban, kain sarung, handphone dan 1 buah cincin emas.

Baca Juga: Polisi Kumpulkan Bukti Pembunuhan Tukang Service AC

Akiong tidak berbicara banyak dalam kesempatan itu, dia memilih menunduk dan sesekali menatap polos. Saat ditanyai kenapa nekat membunuh, dia menyebut hanya spontan tanpa ada perencanaan.

"Spontan saja, karena cincinnya," katanya singkat.

Penyidik Polres Aceh Utara menyatakan, dalam waktu dekat ini akan melakukan rekonstruksi ulang untuk mengungkap lebih lanjut bagaimana korban dibunuh dalam kasus perampokan ini.

Akiong bakal dijerat dengan pasal 365 ayat 3 jo pasal 338 KUHP dengan ancaman hukuman selama 15 tahun penjara.

Perampokan ini terjadi di rumah Ainsyah di Desa Ceubrek Tunong, Kecamatan Syamtalira Aron. Korban ditemukan anaknya, Irwan (38), di dalam sumur rumahnya, pada 22 Desember 2017 sekitar pukul 14.00 WIB.

Baca Juga: Pelaku Pembunuhan Cinta Dibekuk Polisi di Hotel

Korban kehilangan satu buah cincin emas, uang tunai Rp50 ribu dan handphone. Ainsyah sempat dibawa ke Puskesmas terdekat karena menderita luka di kepala dan dada yang diduga bekas terantuk cincin sumur.

Menurut kabar, saat ditemukan korban masih bernapas, namun nyawanya tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia tidak lama kemudian. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI