Massa Calon Bupati Mengamuk di Kantor KPU Jayawijaya

Rabu, 10 Januari 2018 | 04:15 WIB
Massa Calon Bupati Mengamuk di Kantor KPU Jayawijaya
Ruang pemantauan pemilu di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat, Jakarta, Kamis (31/12).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Jayawijaya, Papua dirusak salah satu pendukung calon bupati dan wakil bupati. Kejadian itu, Selasa (9/1/2018).

Amukan massa menyebabkan 7 mobil dan 2 motor ringsek. Sebanyak 3 orang menjadi korban luka terkena panah dan lemparan batu.

Kapolres Jayawijaya AKBP Yan Pieter Reba mengatakan demonstrasi itu sudah berlangsung sejak, Senin (8/1/2018). Polisi membubarkan paksa mereka karena anarkis.

"Tadi kami tidak tegas, bubarkan massa, dan menjamin salah satu kandidat untuk langsung melakukan pendaftaran di kantor KPU hingga selesai," katanya.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Hanya Didukung 4 Partai di Pilkada Jawa Tengah

Massa yang menduduki halaman Kantor KPU Jayawijaya merupakan simpatisan dari salah satu pasangan calon kepala daerah yang tidak mendapat dukungan partai. Akibat tidak mendapat dukungan partai, massa pendukung atau simpatisan dari calon tersebut mengintimidasi calon lain yang hendak mendaftar sebagai peserta pemilu 2018.

"Calon lain yang tidak memenuhi syarat ini melakukan aksi intimidasi, melarang calon lain untuk tidak boleh mendaftar, akhirnya terjadi benturan antara massa pendukung dan terjadilah pengrusakan terhadap kantor KPU, pengursakan mobil-mobil kita, mobil kandidat, menganiaya salah satu anggota KPU," katanya.

Polisi sedang melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap kerusakan-kerusakan pasca amukan massa tersebut, dan polisi akan memanggil koordinator demonstrasi.

"Ini sudah termasuk pelanggaran-pelanggaran kriminal yang perlu kita tidak tegas. Jadi kami lakukan pemeriksaan dahulu tentang kerusakan-kerusakan. Dan itu ada pasal-pasal yang akan menjerat mereka, baik UU KPU dan UU hukum pidana, termasuk perlakuan terhadap anggota Brimob yang menjadi korban terkena lemparan, itu termasuk penganiyaan," katanya.

Yan Pieter mengatakan telah membangun koordinasi dengan Polda Papua untuk menambah personel pengamanan di Jayawijaya.

Baca Juga: PKB Ajukan Ida Fauziyah Dampingi Sudirman Said di Pilkada Jateng

"Mungkin besok atau lusa sudah naik untuk antisipasi kondisi ini. Satu kompi, sekitar 90 sekian orang," katanya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI