Penduduk Ilegal Yahudi Tebangi Pohon Milik Warga Palestina

Reza Gunadha Suara.Com
Selasa, 09 Januari 2018 | 20:35 WIB
Penduduk Ilegal Yahudi Tebangi Pohon Milik Warga Palestina
Seorang pengembala tua di wilayah Tepi Barat, Palestina. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemukim Yahudi menebang 50 pohon zaitun dan kacang almond milik warga Palestina di utara Tepi Barat yang diduduki pihak Israel.

Ketua majelis perdesaan Deir al-Hatab, sebelah timur Nablus, Abdulkarim Hussein mengatakan kepada Anadolu Agency, pemukim Yahudi yang tinggal di daerah sekitar desa memasuki wilayah pria Palestina itu dan memotong 50 pohon.

“Pemilik  pohon-pohon tersebut Nayif Amran, dan beberapa pohon yang ditebang itu telah melampaui umur 40 tahun,” kata Hussein, Selasa (9/1/2018).

Baca Juga: Jangan Asal Terapi Sel punca, Bisa Picu Kanker Payudara

Hussein menyatakan, penduduk desa sangat terganggu dengan keberadaan dan beberapa serangan yang berulang kali dari pemukim Yahudi.

Penduduk desa hanya dapat memasuki lahan tersebut pada musim panen zaitun dengan mendapatkan izin dari tentara Israel.

Sejak 1967 hingga saat ini, terdapat lebih dari 400.000 pemukim Yahudi yang menetap di Tepi Barat yang diduduki Israel.

Menurut hukum internasional, semua permukiman Yahudi di daerah itu dianggap "ilegal".

PBB Prihatin

Baca Juga: Ge Pamungkas Dianggap Lecehkan Agama, Acho Membela

Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyuarakan keprihatinannya atas penahanan remaja Palestina asal Tepi Barat, Ahed Tamimi oleh Israel.

"Yang perlu digarisbawahi adalah hak-hak setiap orang harus dihormati. Penahanan anak-anak menjadi perhatian khusus kami dan kami ingin menyuarakan keprihatinan kami," kata juru bicara PBB Stephane Dujarric kepada wartawan.

Ahed al-Tamimi (16), adalah seorang aktivis yang memperjuangkan kemerdekaan Palestina. Video dan foto ketika dirinya berhadapan dan menampar tentara Israel telah beredar luas selama berminggu-minggu.

Sebelumnya, Pengadilan Ofer sempat akan menambah masa tahanan al-Tamimi dan ibunya Nariman selama delapan hari.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI