Suara.com - Perdana Menteri Kosovo Ramush Haradinaj membatalkan kunjungannya ke Amerika Serikat, karena gagal memperoleh visa.
Media lokal di kota Pristina yang dikutip Anadolu Agency, Selasa (9/1/2018), mengatakan Kedutaan AS menolak permohonan visa Haradinaj.
Perdana menteri yang baru itu seharusnya menghadiri sejumlah acara yang diselenggarakan komandan Garda Nasional AS, Mayor Jenderal Tim Orr, di Iowa pada 11 Januari.
Juru bicara Garda Nasional Iowa Kolonel Greg Hapgood, menyesalkan kejadian itu dan mengatakan kepada Radio Free Europe bahwa dia tidak memiliki informasi lebih lanjut.
"Sangat disayangkan dia tidak bisa mendapatkan visa untuk menghadiri acara kami. Penjelasan yang diberikan adalah permohonannya tidak bisa dikabulkan dalam kesempatan ini, dan kami tidak menerima informasi tambahan," terang Hapgood.
Namun, Radio Free Europe mengatakan Haradinaj tidak diberikan visa karena komunitas internasional, dipimpin oleh AS, menentang rencana Pristina menghapus Majelis Kejahatan Perang di Kosovo yang baru dibentuk.
Haradinaj pernah ditahan di Prancis pada Januari 2017 atas tuduhan melakukan kejahatan perang pada Juni 1999, ketika menjabat sebagai komandan Tentara Pembebasan Kosovo.
Serbia menuntut agar dia diekstradisi, namun ditolak oleh Prancis.
Haradinaj kemudian dibebaskan dengan jaminan sebelum menjalankan proses pengadilan.
Koalisi politiknya memenangkan pemilu parlemen Kosovo pada Juni 2017 lalu.
Haradinaj merupakan salah satu figur penting di Tentara Pembebasan Kosovo selama perang dengan Serbia pada 1998-1999.