Lebih lanjut, korban dan warga sekitar juga menyayangkan kesiapsiagaan petugas Dinas Pemadam Kebakaran Kota Mataram yang terkesan lamban. Padahal markas pasukan dengan jargon "pantang pulang sebelum padam" ini berkantor tidak jauh dari TKP.
Hal itu disayangkannya ketika korban berupaya menghubungi pihak pemadam kebakaran melalui nomor kontak darurat (911).
"Istri saya sudah mencoba telepon nomor darurat, tapi tidak ada respon, jadi saya langsung ke kantornya (Pemadam Kebakaran), karena dekat," ujarnya.
Setelah Gading dua kali berturut-turut mendatangi kantor Dinas Pemadam Kebakaran Kota Mataram yang lokasinya sekitar 500 meter dengan rumahnya, petugas dengan kendaraan damkar akhirnya datang ke lokasi.
Baca Juga: Kemlu: Sedikitnya 102 WNI Terdampak Kebakaran Besar di Malaysia
"Tapi pas mereka datang, malah selangnya yang ketinggalan di kantor. Karena panik, istri saya langsung minta bantuan temannya yang tugas bawa water canon, untung bantuan polisi cepat datang, kalau tidak, satu kampung bisa habis," katanya. (Antara)