Mega Ingatkan Jokowi Petugas Partai: Saya Punya Tandatangannya

Minggu, 07 Januari 2018 | 15:58 WIB
Mega Ingatkan Jokowi Petugas Partai: Saya Punya Tandatangannya
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengumumkan Bakal Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur di enam provinsi pada Pilkada Serentak 2018 di DPP PDIP kawasan Lenteng Agung, Jakarta, Minggu (7/1/2017) [Suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengingatkan lagi bahwa semua kader PDI Perjuangan, yang menjabat di badan legislatif maupun eksekutif, merupakan petugas partai. Termasuk Presiden Joko Widodo.

‎"Bagi mereka yang baru dari eksternal dan menjadi keluarga baru PDIP supaya tahu. Karena ketika saya jadikan Pak Jokowi (Presiden), orang kan seperti tidak mau tahu, sepertinya Pak Jokowi itu jadi oleh siapa, mereka lupa," ‎kata Megawati dalam deklarasi enam calon gubernur dan wakil gubernur di kantor DPP PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (7/1/2018).

Megawati mengatakan masih menyimpan tandatangan Jokowi yang menjelaskan sebagai ‎petugas partai.

"Saya punya tandatangannya Pak Jokowi, dia adalah petugas partai. Tandatangan itu untuk ketua umum PDIP, tapi kan saya tidak pernah beber-beber," ujar dia.

Mantan Presiden kelima mengatakan selama ini sengaja menyimpan surat yang ditandatangani Jokowi rapat-rapat karena kalau sampai dibuka akan memicu bahan ejekan di media.

"Ini adalah konstitusi partai, sampai tingkat Presiden yang datang dari kami itu adalah petugas partai.‎ Itu bukan saya yang membuat, itu adalah kongres partai kami, institusi tertinggi partai kami," kata dia.

Maka dari itu, sistem organisasi di PDIP tidak sama dengan partai politik lain. Dia menambahkan, jika dirinya menyebut kadernya yang pejabat negara sebagai petugas partai bukan karena sikap sombong.

"Jadi kalau saya menyebut kalian adalah petugas ‎partai, bukan karena kesombongan saya. Itu adalah perintah partai. Jangan nanti ada kok saya dipanggil petugas partai, petugas partai. Begitulah memang bunyinya," kata dia.

Megawati mengaku juga petugas partai. Dia diberi mandat kongres PDI Perjuangan untuk memimpin partai.

"Dan oleh kongres pun diberikan hak prerogatif kepada saya, kenapa saya yang hanya boleh memilih, orangnya ini, itu, bukan DPP. Karena saya hanya menjalankan amanah partai, jadi semua keputusan ada di tangan Ketua Umum.‎ Karena orang selalu memanipulasinya, sepertinya saya ini orang yang sombong, tidak. Saya dapat membuktikan itu sebagai keputusan-keputusan kongres partai, bahwa begitu lah‎ memang peraturan di kongres kami," ujar dia.

"Dengan demikian maka kalau ada yang sepertinya tersinggung, tidak perlu tersinggung."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI