Suara.com - Peta politik menjelang Pemilihan Kepala Daerah Jawa Timur 2018 mendadak berubah. Itu setelah Abdullah Azwar Anas, bakal calon wakil gubernur dari PDIP yang dipasangkan dengan Saifullah Yusuf, dilanda kabar tak sedap.
Puncaknya, Sabtu (6/1/2018), beredar isi surat Anas yang berisi keputusannya mengembalikan mandat sebagai bacawagub kepada DPP PDIP.
Keriuhan politik di timur Pulau Jawa itu bermula dari beredarnya sejumlah foto seronok laki-laki mirip Anas bersama seorang perempuan misterius.
Baca Juga: Selepas Salat Subuh, Anas Tulis Surat Kembalikan Mandat ke PDIP
Foto itu tersebar melalui aplikasi obrolan berbasis ponsel. Setelahnya, potret-potret itu juga bertebaran di media-media sosial.
Satu foto menampilkan seorang laki-laki berkaus biru duduk di dalam mobil. Di bagian perut ke bawahnya, melintang paha mulus diduga seorang perempuan. Sementara di hadapan mereka terdapat sebotol anggur.
Foto lainnya menampilkan laki-laki berkaus putih tanpa celana berada di dalam kamar. Di belakangnya, persisnya di depan cermin, terdapat sebotol anggur yang sama seperti pada foto pertama.
Sedangkan foto lain berlatar ruang kamar yang sama, menampakkan satu laki-laki dan perempuan tengah duduk berpangkuan di kursi untuk bermesraan.
Bukan Istri saya
Baca Juga: Saifullah Yusuf Bicara soal Polemik Azwar Anas, Apa Katanya?
Anas tak sendirian gelisah saat foto-foto itu tersebar di dunia maya. Anggota DPR RI dari Partai Gerindra, Bambang Haryo juga turut merasa diresahkan.
Sebab, sejumlah media mengklaim paha mulus dalam foto yang beredar itu milik istrinya, Asrilia Kurniati.
Haryo tegas menolak klaim media-media tersebut.
"Istri saya itu orang sibuk, dan memimpin beberapa organisasi, dan dia pun sering bolak-balik ke Surabaya atau Jakarta sehingga tidak ada keterlibatan dengan Anas," kata Bambang ditemui di Surabaya.
Bambang menyesalkan sejumlah pemberitaan dipublikasikan tanpa klarifikasi, sehingga merugikan nama baik istrinya.
"Beberapa media daring yang mengeluarkan berita polemik tersebut tanpa adanya konfirmasi, dan hal ini perlu saya luruskan," kata Bambang.
Bambang yang ditemui di salah satu hotel di Surabaya mengakui, polemik menjelang pilkada itu wajar. Apalagi menilik prestasi Abdullah Azwar Anas yang sudah mendunia.
"Saya mengakui Pak Anas mempunyai prestasi yang bagus di wilayahnya, sehingga dia bisa naik menjadi calon wakil gubernur, namun demikian gejolak pasti ada," tutur anggota Komisi VI DPR ini.
Pembunuhan Karakter
Anas sendiri, Jumat (5/1), sudah angkat bicara mengenai foto-foto tersebut. Menurutnya, potret-potret itu disebar untuk membunuh karakternya.
“Mengenai desas-desus itu saya sudah terbiasa. Pembunuhan karakter dan teror kerap saya terima, begitu juga keluarga. Bahkan hal seperti itu sudah ada sejak tahun kedua saya menjabat sebagai Bupati Banyuwangi,” kata Anas dalam keterangan tertulisnya, Jumat (5/1).
Ia mengklaim, pembunuhan karakter dan teror itu ada akibat dirinya mengeluarkan sejumlah kebijakan populis di Banyuwangi.
“Misalnya saja, melarang pasar modern. Memperjuangkan saham bagi rakyat di sektor pertambangan dan banyak lagi,” terangnya.
Tak hanya itu, Anas juga mengklaim dirinya sempat dilaporkan melakukan kriminalisasi terhadap warga karena kebijakan-kebijakannya tersebut.
”Saya juga bahkan dikirimkan bermacam-macam gambar masa lalu untuk mencegah saya mengambil kebijakan-kebijakan tertentu,” tambahnya.
Namun, Anas menilai semua hal tersebut merupakan risiko memimpin dan membangun daerah. Karenanya, ia mengakui kuat menghadapi semua rintangan tersebut.
“Meski ada pembunuhan karakter dan teror, saya toh tetap melanjutkan (sebagai Bupati Banyuwangi) apa yang baik bagi banyak orang. Karena dukungan masyarakat, terbukti kan banyak perubahan di Banyuwangi. Ini saya anggap risiko lah,” tegasnya.
“Apa pun yang datang menghadang untuk kebaikan banyak orang seperti program Rantang Kasih yang memberi makanan bergizi tiap hari ke lansia, program uang saku tiap hari bagi pelajar miskin dan sebagainya, tetap lanjut. Kalau ada yang menyerang terkait momen politik, saya sudah biasa menghadapi,” tegasnya.
Bernada sama, Anas juga menyatakan kekecewaannya mengenai foto-foto tersebut,dalam surat berisi pengembalian mandatnya sebagai bacawagub kepada DPP PDIP, Sabtu pagi.
“Ketika saya berproses dalam pencalonan sebagai wakil gubernur, ada pihak-pihak yang menggunakan segala cara yang mengorbankan kehormatan keluarga saya, rakyat Banyuwangi dan Jawa Timur, serta para ulama dan sesepuh yang selama ini membimbing saya,” tulisnya.
Sebagai penutup suratnya, Anas juga meyakini Tuhan akan memberikan keadilan kepada semua pihak, termasuk orang-orang yang berupaya membunuh karakternya.
“Akhir kata, saya tetap percaya bahwa mereka yang menggunakan politik segala cara akan diberikan keadilan oleh Allah SWT. Saya percaya ada nur-keadilan yang akan menerangi hamba Allah yang tidak sempurna ini.”