Namun, klaim Barkat itu dibantah oleh Kementerian Keuangan Israel. Mereka justru menegaskan, Menteri Kahlon sudah menyetujui peningkatan dana anggaran untuk Yerusalem.
Perseteruan Barkat dengan Kahlon semakin memburuk pada awal pekan ini, persisnya ketika truk sampah kota Yerusalem membuang satu ton sampah di luar kantor Kementerian Keuangan. Aksi itu diyakini banyak pihak diketahui dan direstui Barkat.
Untuk diketahui, Kahlon dulu ada pendukung PM Netanyahu. Ia juga kompatriot Netanyahu dalam membesarkan Partai Likuad yang kekinian berkuasa.
Baca Juga: Cucu Osama bin Laden Tewas Dibom
Namun, pada tahun 2015, Kahlon keluar dan membangun Partai Kulanu yang diproyeksikan menjadi versi moderat dari Likud. Mereka secara mengejutkan mendapatkan 10 kursi di Knesset, parlemen Israel pada tahun yang sama.
Situasi itu menambah pelik persoalan yang dihadapi Israel dalam beberapa waktu terakhir. Sebab, Israel maupun pemeritnahannya di Yerusalem tengah menghadapi gelombang aksi protes dari warga Palestina.
Aksi protes warga Palestina yang tak jarang berujung bentrok itu, terjadi sejak Presiden Amerika Serikat Donald Trump mendeklarasikan pengakuan atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel, 6 Desember 2017.
Tak hanya menghadapi gelombang protes warga Palestina, mereka juga harus menghadapi bencana kekeringan dan berbagai protes serta kecaman dunia internasional atas kebijakan penjajahan.
Baca Juga: Isap Sabu di Awal Tahun Baru, Kisah Istri Wawali Kota Gorontalo