Polisi Merampok, Mabes: Gaji Kurang, Kenapa Mau Masuk Polisi?

Sabtu, 06 Januari 2018 | 06:31 WIB
Polisi Merampok, Mabes: Gaji Kurang, Kenapa Mau Masuk Polisi?
Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Setyo Wasisto di Gedung PTIK, Kemayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (9/8/2017). (suara.com/Dian Rosmala)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Markas Besar Kepolisian Indonesia mengomentari aksi Anggota Polres Tabalong, Brigadir Jumadi dan rekannya berinisial Y yang merampok Bank Mandiri di Kalimantan Selatan. Dia merampok sampai Rp 10 miliar dan 25.000 dolar Amerika Serikat (Rp335 juta).

Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Inspektur Jenderal Polisi Setyo Wasisto menyebut polisi rampok itu hanya oknum. Dia menampik gaji polisi yang kecil membuat Jumadi merampok.

"Itu kan sudah berkali-kali juga kasus seperti itu, nggak (soal gaji). Itu kan oknum. Mentalnya saja. Kalau gaji polisi kurang, kenapa banyak mau masuk polisi?" kata Setyo.

Untuk diketahui, terjadi perampokan pada Kamis (4/1/2017) pada pukul 14.30 WIB.

Baca Juga: Punya Istri Simpanan, Polisi Kalsel Rampok Bank Rp10,3 Miliar

Ketika itu pelaku bernama Brigadir Jumadi beserta teller bank berinisial A dan sopir bank berinisial G tengah mengawal pengiriman uang kas dari Bank Mandiri cabang Banjarmasin ke Bank Mandiri cabang Tabalong dengan menggunakan mobil.

Kemudian, seorang rekan Jumadi berinisial Y menumpang mobil tersebut. Namun ketika di perjalanan, rekan Jumadi berinisial Y meminta mobil tersebut mampir menuju Kepolisian Sektor Martapura karena ingin mengambil suatu barang yang tertinggal. Namun tiba-tiba di jalan, pelaku menodongkan pistol kepada A dan G dan mengancam akan menembak.

Pelaku pun melakban mata, mulut, tangan, dan kaki A dan G. Uang yang dirampok sebesar Rp 10 miliar dan USD 25.000.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI