Kisah Babeh Sodomi 25 Anak, Ilmu Semar Mesem dan Kaus Little Boy

Jum'at, 05 Januari 2018 | 11:39 WIB
Kisah Babeh Sodomi 25 Anak, Ilmu Semar Mesem dan Kaus Little Boy
Ilustrasi kekerasan seksual (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Setelah disodomi, anak-anak diminta Babeh untuk menelan logam bulat (gotri). Gotri ini, dikatakan Babeh sebagai bagian dari ritual untuk mendapatkan ajian.

Sabilul mengatakan anak-anak yang dicabuli Babeh diancam agar tidak menyebarkan informasi. Kalau sampai membocorkan ke orang lain, mereka akan menerima kesialan selama 60 hari, begitu katanya.

"Jika ada anak yang menolak disodomi, tersangka menakut-nakuti korban bahwa jika tidak bersedia disodomi maka akan menerima kesialan selama 60 hari," kata dia.

Sekitar Oktober 2017, Babeh berpindah tempat dan kembali membangun gubuk baru di Kampung Jawaringan, Desa Sukamanah, Kecamatan Rajeg.

Alasan gubuk baru itu didirikan karena tempat praktiknya di gubuk Kampung Sakem telah dibakar oleh warga yang tak terima dengan perbuatan tersangka.

"Meski sudah pindah tempat, anak-anak tetap mendatanginya. Di gubug yang baru itu, tersangka kembali melakukan aksinya dengan modus serupa," kata dia.

Di gubuk barunya itu, Babeh kembali melakukan kekerasan seksual terhadap tiga anak laki-laki pada 2 Dember 207.

"Tersangka kembali melakukan aksi kekerasan seksual kepada 3 anak-anak. Salah satu anak kemudian menceritakan peristiwa itu ke orangtuanya," kata dia.

Dalam interogasi, Babeh hafal nama-nama puluhan anak itu.

"Saat saya menyebutkan satu per satu nama anak yang menjadi korban, tersangka mengaku mengenalinya. Bahkan, saat saya salah mengeja nama anak yang menjadi korban, tersangkalah yang mengoreksinya," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI