Namun, Anas menilai semua hal tersebut merupakan risiko memimpin dan membangun daerah. Karenanya, ia mengakui kuat menghadapi semua rintangan tersebut.
“Meski ada pembunuhan karakter dan teror, saya toh tetap melanjutkan (sebagai Bupati Banyuwangi) apa yang baik bagi banyak orang. Karena dukungan masyarakat, terbukti kan banyak perubahan di Banyuwangi. Ini saya anggap risiko lah,” tegasnya.
“Apa pun yang datang menghadang untuk kebaikan banyak orang seperti program Rantang Kasih yang memberi makanan bergizi tiap hari ke lansia, program uang saku tiap hari bagi pelajar miskin dan sebagainya, tetap lanjut. Kalau ada yang menyerang terkait momen politik, saya sudah biasa menghadapi,” tegasnya.
Dalam keterangan tertulisnya, Anas juga mengutip sejumlah data perubahan di Banyuwangi di bawah kepemimpinan dirinya.
Baca Juga: Kasus Aksi Sepihak di Bekasi, Polisi Tak Mau Lepas Anggota FPI
Program-program populisnya diklaim meningkatkan pendapatan per kapita warga dari Rp20,8 juta per orang per tahun menjadi Rp 41,46 juta per orang per tahun pada 2016. Kenaikan itu mencapai 99 persen.
Angka kemiskinan juga diklaim menurun signifikan, yakni menjadi 8,79 persen pada 2016. Angka itu jauh lebih rendah ketimbang rerata daerah lain di Jatim.
Produk Domestik Regional Bruto Banyuwangi juga diklaim naik 104 persen dari Rp32,46 triliun menjadi Rp 66,34 triliun.
Sebelumnya, Anas mendadak berniat mengundurkan diri sebelum proses pendaftaran cagub dan cawagub Pilkada Jatim dibuka, meski telah dideklarasikan oleh PDIP.
Niat Azwar Anas mengundurkan diri itu bukan tanpa sebab. Sebelum niat itu terlontar, sejumlah foto syur laki-laki yang disebut sebagai dirinya tengah bersama seorang perempuan.
Baca Juga: Mendadak Mundur dari Pilkada, Beredar Foto Syur Mirip Azwar Anas
Foto itu beredar di publik melalui apliasi obrolan berbasis ponsel. Foto itu pernah berdar pada pertengahan 2017.