Suara.com - Salah satu perguruan tinggi di Tianjin menyita perhatian publik setelah petugas keamanan kampus di wilayah utara Cina itu menemukan praktik prostitusi di luar pintu gerbang.
"Para pelakunya meletakkan beberapa botol minuman ringan di atas kap mobil yang mereka parkir untuk menandai nilai transaksi prostitusi," tulis sejumlah media di Cina, Jumat (5/1/2018).
Pihak Tianjin Normal University (TNU), mirip dengan sekolah tinggi ilmu keguruan atau IKIP kalau di Indonesia, pada 11 Desember 2017 mengeluarkan surat peringatan bahwa satpam kampus akan berpatroli menertibkan mobil-mobil yang digunakan untuk praktik tersebut.
"Pemilik mobil meletakkan beberapa botol minuman di atas kapnya sebagai cara menawarkan mahasiswi. Beberapa merek minuman tertera harga berbeda," demikian bunyi surat peringatan TNU itu.
Baca Juga: Memburu Pelanggan Prostitusi Anak, Polisi Ajukan Red Notice
Surat peringatan itu juga mencantumkan sanksi hukum bagi pelaku prostitusi secara detail dan mendalam.
Sayangnya, surat peringatan tersebut dihapus begitu menjadi viral di seantero negeri berpenduduk terbanyak di dunia itu.
"Apa yang kami sebutkan dalam surat peringatan tersebut mungkin saja menimbulkan kesalahpahaman," kata seorang staf Humas TNU sebagaimana dikutip Global Times.
"Kami mengamankan beberapa mobil dan memeriksa para pemiliknya untuk menjelaskan tujuannya (meletakkan botol minuman di atas kap). Meskipun demikian, kami tidak mengizinkan petugas keamanan memosting hal itu. Ketika mereka mendapati mobil-mobil itu, kami akan menyuruhnya pergi," ujarnya.
Penggunaan botol-botol minuman itu mulai marak di sekitar kampus-kampus lain di kota terbesar keempat di China itu.
Baca Juga: Gubuk Prostitusi KBB di Tanah Abang Sudah Ditertibkan
Foto-foto yang diunggah menggambarkan beberapa mobil mewah parkir di luar areal kampus dengan botol-botol minuman yang dipajang di atas kap mobil.