Edy Rahmayadi Pilih Mundur dari Pangkostrad, Ketimbang Ketum PSSI

Kamis, 04 Januari 2018 | 19:37 WIB
Edy Rahmayadi Pilih Mundur dari Pangkostrad, Ketimbang Ketum PSSI
Pangkostrad Letjend Edy Rahmayadi seusai pengikuti konsolidasi pasangan calon calon Kepala Daerah dari PKS, di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (4/1/2018). [Suara.com/Dian Rosmala]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Edy Rahmayadi tidak akan mundur dari jabatan Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia, meskipun maju dan terpilih menjadi gubernur Sumatera Utara pada pilkada 2018. Panglima Komando Strategi Angkatan Darat ini lebih memilih mundur dari militer.

"Oh nggak (tidak mundur). PSSI itu kan amanat rakyat," kata perwira tinggi berpangkat letnan jenderal di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (4/1/2018).

Dia merasa dengan mundur dari militer akan membuatnya lebih leluasa mengurus PSSI. Kalau masih berstatus prajurit, dia merasa sulit berinteraksi dengan orang-orang yang terlibat dalam organisasi.

"Saya akan lebih leluasa kalau setelah saya jadi sipil, karena kalau saya jadi tentara nanti takut melulu mereka, nanti main bolanya jadi jelek," ujar Edy.

Edy mengaku sudah mengajukan pengunduran diri sebagai panglima komando.

Edy ingin berkarir di dunia politik, padahal kariernya diketentaraan terbilang cemerlang. Bagi dia, berkarir di politik tidak ada bedanya dengan di dunia kemiliteran.

"Nggak ada masalah. Kan nggak ada bedanya juga prajurit dan politik. Hanya kalau prajurit tidak boleh berpolitik praktis, gitu saja, orang sipil bebas berpolitik, mau berpolitik, mau praktis, mau politik negara, dia kan tidak ada masalah," kata Edy.

Koalisi Partai Keadilan Sejahtera, Gerindra dan Partai Amanat Nasional sudah resmi mengusung Edy dan Bungsah Rajekshah menjadi calon gubernur dan wakil gubernur Sumatera Utara.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI