Suara.com - Presiden Joko Widodo mendengar keluh kesah para Raja dan Sultan se-Nusantara di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa barat, Kamis (4/1/2018).
Dalam pertemuan itu, Jokowi berjanji untuk menampung semua masukan dan akan berupaya untuk mencari jalan keluar dari permasalahan-permasalahan yang ada.
Dia pun meminta kepada para raja dan sultan untuk memberikan laporan yang lebih detail sebagai bahan pertimbangan dalam perumusan kebijakan.
"Saya telah mencatat banyak sekali dan mungkin juga dalam bentuk tulisan sudah saya terima, nantinya secara khusus saya akan merumuskan kebijakan-kebijakan yang secepatnya bisa diimplementasikan," kata Jokowi.
Baca Juga: Jokowi Cerita ke Raja dan Sultan Alasan Tinggal di Istana Bogor
Lebih lanjut, Kepala Negara menyampaikan bahwa pihaknya berencana untuk menyediakan alokasi anggaran khusus untuk revitalisasi keraton-keraton yang mengalami kerusakan.
"Saya juga minta mengenai keraton-keraton yang perlu diperbaiki secara total. Mungkin dikerjakan setiap tahun entah tiga sampai lima, nanti saya hitung dulu anggarannya," ujar dia.
Selain itu, mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga menjanjikan akan secepatnya mengumpulkan jajaran terkait dan membicarakan segala masukan yang didapat.
"Saya belum bisa menjawab, tapi akan ketemu nanti setelah saya rapat terbatas dengan seluruh kementerian yang ada. Termasuk di dalamnya mengenai sertifikasi tanah-tanah keraton yang memang belum dikerjakan. Akan saya perintahkan untuk segera dikerjakan," kata dia.
Kedatangan para raja dan sultan ini atas undangan langsung Presiden Jokowi. Sebelumnya, dalam satu kesempatan, Kepala Negara memang menyatakan akan mengundang para raja dan sultan untuk datang ke Istana.
Baca Juga: Jokowi Perintahkan Angka Kemiskinan Terus Ditekan
Pertemuan yang berlangsung hangat dan akrab ini dihadiri oleh 88 raja dan sultan dari seluruh Indonesia, di antaranya 20 dari Sumatra, 17 dari Jawa, tiga dari Bali, empat dari NTB, lima dari NTT, 10 dari Kalimantan, 18 dari Sulawesi, sembilan dari Maluku dan dua dari Papua.