Setelah Kalah di Jakarta, Ini Alasan Djarot Dijagokan di Sumut

Kamis, 04 Januari 2018 | 17:25 WIB
Setelah Kalah di Jakarta, Ini Alasan Djarot Dijagokan di Sumut
Djarot Saiful Hidayat [suara.com/Dian Kusumo Hapsari]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri tidak ingin melihat Djarot Saiful Hidayat menganggur setelah kalah di Pilkada Jakarta 2017 lalu. Untuk itu, Megawati menjagokan Djarot sebagai bakal calon Gubernur di Sumatera Utara 2018.

Pertama Megawati berkonsultasi dengan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto soal Djarot untuk Sumut satu.

"Asalnya saya lihat tampangnya Pak Hasto, kenapa nggak lihat di depan kita, Djarot. Hasto bilang Djarot? (Hasto menjawab) Kenapa bu? Masukan saja ke Sumut?. Masak masih muda sudah menganggur," ujar Megawati di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Kamis (4/1/2018).

Kemudian Megawati mengaku sempat takut Djarot akan menolak tawarannya untuk maju di Pilkada Sumut 2018. Bermodalkan ketua unum dan Djarot kader partai, dia pun memberanikan bertanya.

Baca Juga: Megawati Pilih Djarot Jadi Calon Gubernur Sumut

"Saya kan naya orang takut ditoak. Sebagi petugas partai beliau akhirnya bilang bersedia. Alhamdulillaah," kata Megawati.

Nama Djarot belum diumumkan secara langsung hari ini. Sebab, PDIP masih menunggu calon wakilnya yang tepat. Rencananya pengumuman Djarot akan disampaikan ke publik sebagai jagoan PDIP di Sumut pada Minggu (7/1/2018).

"Mudah-mudahan rakyat Sumut bisa melihat. Tolonglah terima Pak Djarot. Suruh siap-siap lah warga sana," kata dia.

Hasto sempat berfikir nama Djarot selalau menjadi prioritas Presiden RI kelima. Terlebih saat ini Djarot menjabat sebagai Ketua DPP PDIP bidang Organisasi dan Pengkaderan.

"Saya sempat berfikir kenapa Pak Djarot selalu mendapat tugas dari Ketum. Bukan hanya karena prestasinya jadi wali kota Blitar, wagub, dan gubernur," kata Hasto.

Baca Juga: Megawati Tunda Umumkan Djarot Jadi Cagub Sumut 2018

Hasto mengungkapkan selama jadi Wali Kota Blitar, Jawa Timur 10 tahun Djarot pernah ditugaskan sebagai penjaga makam almarhum Presiden Pertama Indonesia, Soekarno.

"Ternyata dia selama 10 tahun jadi penjaga makam Bung Karno. Karena itulah kartu politiknya hidup terus, penjaga makam. Tradisi haul Bung Karno baik ketika Mas Djarot jadi wali kota," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI