Tamimi, Bocah Palestina Pertama yang Dibunuh Israel Tahun 2018

Reza Gunadha Suara.Com
Kamis, 04 Januari 2018 | 11:56 WIB
Tamimi, Bocah Palestina Pertama yang Dibunuh Israel Tahun 2018
Kerabat menangisi seorang pemuda Palestina dari keluarga Tamimi yang menjadi ikon pemuda perlawanan penjajahan Israel, tewas ditembak oleh serdadu Zionis di Tepi Barat, Rabu (3/1/2018). [Anadolu Agency]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang pemuda Palestina dari keluarga Tamimi yang menjadi ikon pemuda perlawanan penjajahan Israel, tewas ditembak oleh serdadu Zionis di Tepi Barat, Rabu (3/1/2018).

"Musab Firas Tamimi, usia 17, tewas setelah ditembak lehernya oleh pasukan Israel selama bentrokan di desa Der Nitham, di utara Ramallah," kata Kementerian Kesehatan Palestina lewat pernyataan tertulis yang dilansir Anadolu Agency.

"Bentrokan itu juga mengakibatkan sejumlah warga Palestina terluka, sementara puluhan lainnya menderita sakit karena menghirup gas air mata," tambah kementerian.

Baca Juga: Fadli Zon Bikin Voting Capres, Begini Komentar Kocak Warganet

Keluarga Tamimi merupakan lambang perlawanan warga Tepi Barat terhadap upaya pencaplokan dan pembangunan rumah-rumah ilegal Israel.

Sebelum Musab Firas tewas tertembak, saudaranya Ahed Tamimi ditangkap dan ditahan oleh militer Israel pada dua pekan lalu.

Ahed ditangkap setelah terekam video menampar seorang militer Israel yang memprovokasi dan menyerang desanya, Nabi Saleh.

Ia ditangkap bersama sepupunya laki-lakinya yang masih berusia 14 tahun, Nour Tamimi. Sementara sang ibu, Nariman, juga ditangkap saat ke kantor polisi untuk mencari Ahed dan Nour.

Ahed Tamimi [Middle East Monitor]

Baca Juga: Presiden Jokowi Temui Para Raja dan Sultan di Istana Bogor

Untuk diketahui, konflik semakin memanas di wilayah Palestina sejak Presiden AS Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada 6 Desember.

Keputusan tersebut memicu kecaman dari negara-negara Arab dan Muslim, dan aksi protes di seluruh penjuru wilayah Palestina.

Sejak pengumuman Trump tersebut, setidaknya 16 warga Palestina tewas dan ribuan lainnya luka-luka dalam bentrokan dengan tentara Israel di Tepi Barat, Yerusalem Timur, dan Jalur Gaza.

Sebanyak 6.831 warga sipil Palestina ditangkap militer Israel, sejak gelombang aksi massa melanda kawasan tersebut untuk memprotes deklarasi Trump.

Berdasarkan data B'Tselem—lembaga pemantau HAM di ISrael—yang dikutip Telesur TV, Rabu (27/12/2017), 331 orang dari total 6.831 warga Palestina yang ditangkap Israel adalah anak-anak.

Sementara data yang dipublikasikan Masyarakat Tahanan Palestina (PPS), terdapat sedikitnya 610 orang yang dijebloskan ke penjara oleh Israel sampai tanggal 6 Desember 2017.

Ratusan orang yang ditahan Israel tersebut, termasuk 170 anak-anak dan 12 perempuan Palestina.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI