Suara.com - Intan Noviana, penulis buku berjudul “Balita Langsung Lancar Membaca" yang mengandung isi mengenai lesbian, gay, biseksual, dan transeksual meminta maaf.
Ia meminta maaf saat menyambangi Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), di Jakarta, Rabu (3/1/2018) siang.
“Intan mendatangi kami atas keinginan sendiri setelah berkoordinasi dengan penerbit Pustaka Widyatama dan membaca sejumlah berita bahwa ia bakal kami panggil,” kata anggota bidang pendidikan KPAI Retno Listyarti melalui pernyataan tertulis, Kamis (4/8).
Baca Juga: Jelang Putusan Sela, Pengacara Setnov: Kami Duduk Manis Saja
Ia mengatakan, dalam pertemuan itu, Intan mengakui buku itu adalah hasil karyanya bersama Purnama Andri. Namun, mengenai penulisan buku itu menjadi tanggung jawab dirinya sendiri.
Intan, kata Retno, menjelaskan adanya sejumlah kalimat yang tampak mempromosikan LGBT seperti ”Opa suka Waria”; ”Widia bisa menikahi Vivi; dll, adalah kesalahan teknis.
“Dia mengatakan Widia itu dalam proses kreatif pembuatan buku itu sebenarnya dibayangkan sebagai laki-laki, yakni Widyatmoko. Tapi dalam penulisan, belum sempat terselesaikan, sehingga tersingkat menjadi Widia. Dia mengklaim tidak mempromosikan pernikahan sesama jenis,” jelas Retno.
Sementara mengenai kalimat “Opa suka Waria”, Retno menuturkan Intan dalam pertemuan menjelaskan di Yogyakarta—tempatnya berdomisili—warga sering berkonflik dengan “wanita pria” (waria).
Baca Juga: Singapura Larang Peredaran dan Penayangan Film 'Palestina'
Konflik warga dengan waria itu disebabkan yang disebut terakhir kerap memaksa meminta uang. Intan, sambung Retno, mengklaim menggunakan kata waria itu untuk memberikan pemahaman utuh kepada balita.
“Kami sendiri masih mempertanyakan kepada Intan, karena ada yang masih janggal. Misalnya, jauh sekali kesalahan penulisan dari Widyatmoko menjadi Widia. Karenanya, wajar banyak orang tua yang merasa terganggu atas bukunya itu. Tapi dia sudah meminta maaf dan mengakui tak ada motif apa pun selain kesalahan teknis,” jelas Retno.