Suara.com - Warga Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mendadak geger setelah menemakan 25 Alquran dibakar di kamar mandi masjid diduga oleh perempuan misterius.
Setelah diduga membakar Alquran, perempuan itu sempat membuka celananya untuk menunjukkan bokongnya yang tak tertutup pakaian dalam saat dikejar pengurus masjid.
Peristiwa itu terjadi di Masjid Al Iman, Dusun Siluwok Lor, Desa Tawangsari, Selasa (2/1). Menurut sejumlah saksi, perempuan misterius itu menderita gangguan jiwa.
Baca Juga: Sopir Truk Tewas Dianiaya saat Istirahat di Jalan Bandung-Garut
“Pembakaran Alquran itu kali pertama diketahui oleh seorang saksi yang melihat kepulan asap dari kamar mandi masjid, Selasa sekitar pukul 11.050 WIB, jelang salat Zuhur,” kata Kapolres Kulonprogo Ajun Komisaris Besar Irfan Rifai kepada Harian Jogja—jaringan Suara.com, Rabu (3/1/2018).
Ketika diperiksa, saksi tersebut menemukan sudah ada Alquran yang terbakar api di salah satu kamar mandi masjid.
Saat fokus memadamkan api yang membakar kitab suci umat Islam itu, Rifai mengatakan saksi melihat seorang perempuan di kamar mandi lainnya.
“Jadi, di masjid itu ada dua kamar mandi. Ketika saksi sedang memadamkan api yang membakar Alquran, dia melihat perempuan di kamar mandi satunya lagi,” terangnya.
Rifai menuturkan, saksi mengakui perempuan misterius itu melengos keluar dan berlalu begitu saja tanpa ekspresi.
Baca Juga: Besok, SBY Umumkan 171 Jago yang Diusung untuk Pilkada 2018
Saksi lain bernama Widi Mueri yang baru selesai salat Zuhur mengakui mencoba mengejar perempuan misterius tersebut, untuk meminta keterangan terkait pembakaran Alquran.
“Perempuan itu berciri rambut pendek, mengenakan rok berwarna merah muda. Usianya sekitar 20 sampai 25 tahun. Dia sempat mengajar perempuan itu memakai sepeda motor,” kata Widi.
Dari jauh, Widi mengklaim melihat perempuan itu mengibas-ngibaskan roknya.
Kemudian ketika ia dan pelaku berjarak sekitar lima meter lebih, perempuan itu terlihat menggunakan rok untuk mengusap wajah dan menampakkan bokongnya, terlihat tanpa mengenakan pakaian dalam.
“Saya mbatin, wah ini kayaknya orang gila, lalu saya balik [tidak lagi mengejar],” terkanya.
Kasus ini masih dalam penanganan lebih lanjut oleh pihak kepolisian. Sedianya Polres Kulonprogo kembali mempertemukan saksi dengan terduga, untuk meyakinkan siapa pelaku pembakaran kitab suci tersebut.