Suara.com - Umat Islam di Arkansas, Amerika Serikat membayar denda sebesar 1.700 dolar demi membebaskan seorang lelaki yang telah mengotori masjid mereka dengan coretan berupa simbol swastika.
Seperti yang diwartakan Newsweek, Selasa (2/1/2018), seorang lelaki bernama Abraham Davis terekam kamera sedang menggambar lambang swastika dan menulis "go home" di dinding masjid Fort Smith, Arkansas pada 2016.
Ia kemudian ditangkap polisi dan dinyatakan bersalah di pengadilan. Sebagai hukuman, ia diwajibkan menjalankan pekerjaan sosial dan membayar denda. Tetapi Davis tak mampu membayar denda dan terancam hukuman penjara selama 6 tahun.
Di tengah situasi terjepit, Davis mendapat uluran tangan dari mereka yang menjadi korban kejahatannya.
"Hal ini tak boleh menjadi beban seumur hidup baginya," kata Louay Nassri, Presiden Masjid Al Salam Fort Smith kepada ArkansasMatters.com.
"Kami dengar dia mengalami masalah keuangan. Jika tak mampu membayar denda, maka otomatis ia akan mendekam di penjara selama 6 tahun. Well, kami tak ingin dia masuk penjara selama 6 tahun," imbuh Nassri.
Menurut Nassri uang untuk menebus Davies diambil dari dana renovasi masjid.
"Setelah semua yang ia alami, kami tak ingin ia menderita kesulitan keuangan yang lebih parah. Dan seperti yang saya katakan kepadanya, kami ingin dia memiliki masa depan yang lebih baik," sambung Nassri.
"Kami pikir ini adalah hal yang benar untuk dilakukan. Menurut kami, jika seseorang melakukan kesalahan dan kemudian meminta maaf, kita harus memaafkan mereka. Ini sesuatu yang alami," beber Nassri lebih jauh.
Ia menambahkan bahwa nama masjid itu, Al Salam, berarti "damai" dalam bahasa Arab.
"Jika dia mengenal kami, ia pasti tak akan melakukan hal itu. Jika kami mengetahui masalahnya, kami juga pasti berusaha membantunya. Komunikasi adalah hal yang sangat penting. Pendidikan adalah hal yang sangat penting, tegas Nassri.
Memang sejak Donald Trump menjadi Presiden Amerika Serikat, ujaran dan aksi anti-Islam di AS meningkat drastis. Menurut data Dewan Hubungan Amerika-Islam, sejak Januari-September 2017, ada 1.656 "insiden bias" dan 195 kejahatan berbasis kebencian terhadap Muslim di AS.
Jumlah insiden bias naik 9 persen dan kejahatan berbasis kebencian naik 20 persen dibandingkan dengan pada 2016.
Masjid Dikotori, Muslim Arkansas Bayar Denda Demi Bebaskan Pelaku
Liberty Jemadu Suara.Com
Rabu, 03 Januari 2018 | 19:11 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Sentimen Anti-Muslim di Chicago Meningkat, Picu Diskriminasi di Tempat Kerja Hingga Sekolah
10 September 2024 | 20:54 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI