Diejek Trump, Korut Cuek Buka Kembali Saluran Telepon ke Korsel

Reza Gunadha Suara.Com
Rabu, 03 Januari 2018 | 16:52 WIB
Diejek Trump, Korut Cuek Buka Kembali Saluran Telepon ke Korsel
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengunjungi ladang pertanian di Pyongyang, Senin (1/6).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Termutakhir, Trump mengungkapkan amarahnya setelah mendapat pesan tahun baru 2018 yang tak biasa dari Kim Jong Un.

Dalam pesan tahun barunya, Kim Jong Un menegaskan AS tak boleh merecoki situasi di semenanjung Korea agar kedua negara yang terpecah tersebut, Korut dan Korea Selatan, bisa melakukan unifikasi.

Bahkan, Kim Jong Un menegaskan ”tombol rudal nuklir selalu tersedia dan aktif di meja kerjanya” sebagai bukti keseriusan mereka menghadapi AS apabila melancarkan perang agresi.

Melalui akun Twitter pribadinya, @realDonaldTrump, sang presiden menanggapi pernyataan Kim Jong Un tersebut.

Baca Juga: Polisi: FPI 'Sweeping' Toko Obat secara Spontan

Trump sesumbar, tombol rudal nuklir AS lebih kuat dan besar daripada kepunyaan Korut. Ia juga menegaskan, tombol nuklir itu juga selalu tersedia di mejanya.

”Pemimpin Korut Kim Jong Un mengatakan ’tombol nuklir selalu tersedia di meja kerjanya. Tolong beritahu dia bahwa saya juga memiliki tombol nuklir, tapi ini jauh lebih besar dan lebih kuat daripadanya, dan tombol saya bekerja!” tulis Trump.

Seperti dilansir Channel News Asia, Senin (1/1/2018), Kim Jong Un memberikan pesan Tahun Baru 2018 kepada Presiden Tump beserta sekutu-sekutunya. Ia menegaskan militer dan rakyat Korut siap kapan pun AS melancarkan perang agresi.

"Tombol bom nuklir selalu tersedia di meja kerjaku," tegas Kim Jong Un.

Namun, dia juga mengatakan selalu membuka pintu dialog dengan Korea Selatan guna melakukan reunifikasi dua Korea. Syaratnya, dialog itu tanpa campur tangan AS yang selalu merecoki perdamaian dunia.

Baca Juga: NI Akui Dapat Kekerasan Fisik Dari Suaminya Sejak Dua Bulan Lalu

"Prinsipnya, kami akan menurunkan tensi ketegangan militer di semenanjung Korea, demi pedamaian rakyat seluruh Korea, baik di utara maupun selatan. Kami berharap, Korsel juga berprinsip sama," tuturnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI