“Saya langsung meminta dia menghubungi pihak sekolahnya. Saya bilang, ‘tolong minta rincian tagihan yang harus dibayar’, difoto untuk bukti,” tukasnya.
FM lantas menuruti saran Nael dan mendatangi sekolah. Ternyata, kepala sekolah tak memercayai pernyataan FM yang meminta rincian tagihan untuk diteruskan kepada Ahok.
Karena tak memercayai FM, kepala sekolah dan Nael berbicara melalui sambungan telepon.
”Saya bilang ke kepala sekolahnya, bahwa benar saya yang akan membayar tunggakan siswinya. Saya juga minta nomor rekeningnya berapa, biar langsung ditransfer. Saya juga minta rincian biaya itu difoto oleh FM untuk bukti saya dan juga ke Pak Ahok,” ungkapnya.
Baca Juga: Ancam Potong Dana Palestina, Trump: Kami Sudah Dapat Yerusalem
Nael menuturkan, kepala sekolah FM meminta waktu untuk memberikan rincian tagihan serta rekening tata usaha sekolah.
“Tapi, satu jam setelah itu, FM menelepon saya. Dia bilang terima kasih, karena sekolah sudah memberikan ijazahnya. Jadi belum sempat saya bayar, sudah dikasih ijazahnya,” jelasnya.
FM, terus Nael, juga mengirimkan foto ijazah dan video dirinya membubuhkan tiga jarinya ke ijazah tersebut sebagai bukti masalahnya sudah terselesaikan.
”Saya tak tahu alasan kepala sekolah langsung memberikan ijazahnya. Yang pasti, waktu itu saya berjanji membayar lunas tunggakan itu dari hasil penjualan buku. FM ini kan mengirimkan puisi yang bagus juga untuk Pak Ahok,” terangnya.
Baca Juga: Bantu Siswi Lamongan, Ahok dan Stafnya Sempat Dituduh Sebar Hoaks