Dirampok dan Dibunuh, Mulud Sopir GrabCar yang 'Militan'

Selasa, 02 Januari 2018 | 17:54 WIB
Dirampok dan Dibunuh, Mulud Sopir GrabCar yang 'Militan'
Mulud, sopir GrabCar yang tewas dirampok dan dibunuh. (suara.com/Welly Hidayat)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bagi anaknya, Mulud adalah seorang pekerja keras, bahkan memilih tidur di mobil demi mendapatkan penumpang. Tapi sosok 'militan' Mulud tinggal kenangan setelah dia tewas dibunuh.

Mulud adalah sopir taksi online, GrabCar. Sudah setahun lelaki 63 tahun itu menjadi sopir.

Anak Mulud, Teguh Rianto bercerita ayahnya tidak kenal lelah mencari penumpang. Jika belum banyak dapat penumpang, Mulud lembur dan tidak pulang ke rumahnya di Kampung Sawah, Citayam, Desa Ragajaya, RT 1, RW 1, Kecamatan Bojong Gede, Kabupaten Bogor.

Tak meninggalkan pesan, dilakukan Mulud sebelum dia menghilang dan ditemukan tewas.

Baca Juga: Usai Buang Mayat Driver Grab Car, Mobilnya Dijual Rp4,5 Juta

Teduh cerita, kala itu ayahnya berangkat dari rumah. Mengenakan koko putih dan peci, Mulud mulai 'narik'.

"Mak narik dulu ya," begitu kata mendiang Mulud berpamit ke istrinya.

Aneh memang, malam itu Mulud tidak memberi kabar tidak pulang. Kata Teguh, biasanya Mulud memberi kabar.

"Ya, bapak memang kadang tidur di mobil kalau nggak pulang. Biasanya kasih kabar. Tapi ini nggak ada kabar dari bapak," ujar Teguh kepada Suara.com, Selasa (2/1/2018).

Minggu (17/12/2017), salah satu keluarga Teguh yang berada di Depok,Jawa Barat mendapat kabar bahwa ada penemuan bukti-bukti berupa pakaian lengkap diduga milik Mulud.

Baca Juga: Driver Grab Car Dibunuh, Jenazah Dibuang, Dalangnya Mahasiswa

"Itu dari Polsek Cisolok, Sukabumi ada temuan barang ditemukan sama warga terbungkus plastik. Itu ada identitas baju koko, peci, itu juga ada bercak darah. KTP, SIM A sama C juga ada. Itu sama ada pisau disitu," kata Teguh.

Selanjutnya, mendapatkan kabar tersebut keluarga masih belum curiga bila Mulud sudah tewas. Kemudian keluarga membuat laporan orang hilang ke Polsek Bojong Gede. Selanjutnya Teguh bersama keluarga juga langsung mendatangi Polsek Cisolok untuk memastikan apakah itu benar barang bukti milik Mulud.

Teguh Rianto, anak Mulud, sopir GrabCar yang tewas dirampok dan dibunuh. (suara.com/Welly Hidayat)

"Iya, setelah saya cek itu benar milik bapak saya. Tapi bapak belum ditemuin cuma identitas bapak aja," ujar Teguh.

Selanjutnya keluarga mulai merasa bersedih setelah ditemukan identitas Mulud. Keluarga tak henti ikut membantu Polisi Resor Sukabumi mencari keberadaan Mulud.

"Itu selama 10 hari keluarga ikut bantu polisi cari keberadaan bapak. Kami nggak bisa tidur mas. inget bapak aja pokoknya kami terus cari," ujar Teguh.

Hingga akhirnya, Minggu (25 /12/2017), jasad Mulud ditemukan oleh warga di sebuah perkebunan, di Sukabumi, Jawa Barat.

"Saya dapat kabar ada penemuan mayat dan sudah di bawa ke RS. Pelabuhan Ratu. Saya cek ke kamar jenazah ternyata benar itu bapak saya," kata Teguh sambil menangis.

Teguh mengatakan yang membuat yakin bahwa itu jasad ayahnya dari ikat pinggang, pakaian, sarung telepon dan tas yang masih melekat di tubuh korban.

"Itu dari barang bukti sama bapak ditemuin ada jaraknya 5 kilometer," ujar Teguh.

Selanjutnya keluarga besar Teguh merasa sedih dan shock terlebih adalah istri Mulud.

Selanjutnya keluarga berharap kepada polisi para pelaku diberikan hukuman yang seberat beratnya. Sesuai dengan tindakan dan perbuatan yang dilakukan terhadap korban.

"Kami keluarga minta semua pelaku ditangkap. Berikan hukuman mati. Itu orang tua yang dihabisin tega sekali," kata Teguh.

Kasus perampokan yang disertai pembunuhan terungkap setelah polisi menangkap IS, AY (21), RR (25), dan UH (44). AY, RR, dan UH merupakan pelaku utama. Polres Sukabumi berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya untuk melacak pelaku berinisial DE dan PA yang kabur. Koordinasi dilakukan karena dalang perampokan, YA, berasal dari Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.

"Iya asli orang sana (Jakarta). Tapi dia (YA) nggak netap, tersangka berpindah-pindah," kata dia.

Mulud dibunuh setelah mengantar para pelaku ke perkebunan teh di Leuwiliang, Bogor, Jawa Barat, pada Jumat (15/12/2017), sekitar pukul 11.00 WIB. Pelaku sudah merencanakan aksi kejahatan. YA yang memesan layanan Grab Car. Dia yang mengajak DE dan PA.

Menjelang sampai di lokasi tujuan, pelaku meminta Mulud untuk beristirahat setelah kelelahan karena perjalanan jauh. Saat korban tertidur di ruang kemudi, YA menusuk Mulud. DE dan PA membantu membekap mulut korban sambil memukuli hingga tewas.

Tak ada yang tahu kejadian itu. Mayat Mulud kemudian dibuang di perkebunan Jalan Raya Cikotok Lampungharja, Kampung Naringgul, Desa Cikakak, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi. Jasad korban pertamakali ditemukan warga, Senin (25/12/2017).

Mobil hasil rampokan itu kemudian dijual para tersangka kepada UH melalui perantara berinisial IS.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI