Selanjutnya keluarga berharap kepada polisi para pelaku diberikan hukuman yang seberat beratnya. Sesuai dengan tindakan dan perbuatan yang dilakukan terhadap korban.
"Kami keluarga minta semua pelaku ditangkap. Berikan hukuman mati. Itu orang tua yang dihabisin tega sekali," kata Teguh.
Kasus perampokan yang disertai pembunuhan terungkap setelah polisi menangkap IS, AY (21), RR (25), dan UH (44). AY, RR, dan UH merupakan pelaku utama. Polres Sukabumi berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya untuk melacak pelaku berinisial DE dan PA yang kabur. Koordinasi dilakukan karena dalang perampokan, YA, berasal dari Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
"Iya asli orang sana (Jakarta). Tapi dia (YA) nggak netap, tersangka berpindah-pindah," kata dia.
Baca Juga: Usai Buang Mayat Driver Grab Car, Mobilnya Dijual Rp4,5 Juta
Mulud dibunuh setelah mengantar para pelaku ke perkebunan teh di Leuwiliang, Bogor, Jawa Barat, pada Jumat (15/12/2017), sekitar pukul 11.00 WIB. Pelaku sudah merencanakan aksi kejahatan. YA yang memesan layanan Grab Car. Dia yang mengajak DE dan PA.
Menjelang sampai di lokasi tujuan, pelaku meminta Mulud untuk beristirahat setelah kelelahan karena perjalanan jauh. Saat korban tertidur di ruang kemudi, YA menusuk Mulud. DE dan PA membantu membekap mulut korban sambil memukuli hingga tewas.
Tak ada yang tahu kejadian itu. Mayat Mulud kemudian dibuang di perkebunan Jalan Raya Cikotok Lampungharja, Kampung Naringgul, Desa Cikakak, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi. Jasad korban pertamakali ditemukan warga, Senin (25/12/2017).
Mobil hasil rampokan itu kemudian dijual para tersangka kepada UH melalui perantara berinisial IS.
Baca Juga: Driver Grab Car Dibunuh, Jenazah Dibuang, Dalangnya Mahasiswa