Suara.com - Bagi anaknya, Mulud adalah seorang pekerja keras, bahkan memilih tidur di mobil demi mendapatkan penumpang. Tapi sosok 'militan' Mulud tinggal kenangan setelah dia tewas dibunuh.
Mulud adalah sopir taksi online, GrabCar. Sudah setahun lelaki 63 tahun itu menjadi sopir.
Anak Mulud, Teguh Rianto bercerita ayahnya tidak kenal lelah mencari penumpang. Jika belum banyak dapat penumpang, Mulud lembur dan tidak pulang ke rumahnya di Kampung Sawah, Citayam, Desa Ragajaya, RT 1, RW 1, Kecamatan Bojong Gede, Kabupaten Bogor.
Tak meninggalkan pesan, dilakukan Mulud sebelum dia menghilang dan ditemukan tewas.
Baca Juga: Usai Buang Mayat Driver Grab Car, Mobilnya Dijual Rp4,5 Juta
Teduh cerita, kala itu ayahnya berangkat dari rumah. Mengenakan koko putih dan peci, Mulud mulai 'narik'.
"Mak narik dulu ya," begitu kata mendiang Mulud berpamit ke istrinya.
Aneh memang, malam itu Mulud tidak memberi kabar tidak pulang. Kata Teguh, biasanya Mulud memberi kabar.
"Ya, bapak memang kadang tidur di mobil kalau nggak pulang. Biasanya kasih kabar. Tapi ini nggak ada kabar dari bapak," ujar Teguh kepada Suara.com, Selasa (2/1/2018).
Minggu (17/12/2017), salah satu keluarga Teguh yang berada di Depok,Jawa Barat mendapat kabar bahwa ada penemuan bukti-bukti berupa pakaian lengkap diduga milik Mulud.
Baca Juga: Driver Grab Car Dibunuh, Jenazah Dibuang, Dalangnya Mahasiswa
"Itu dari Polsek Cisolok, Sukabumi ada temuan barang ditemukan sama warga terbungkus plastik. Itu ada identitas baju koko, peci, itu juga ada bercak darah. KTP, SIM A sama C juga ada. Itu sama ada pisau disitu," kata Teguh.