Sandiaga Target 5 BUMD DKI IPO Sampai 2022

Selasa, 02 Januari 2018 | 12:40 WIB
Sandiaga Target 5 BUMD DKI IPO Sampai 2022
Sandiaga Uno bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1/2017). (suara.com/Ummi Hadya Saleh)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Gubernur Jakarta Sandiaga Uno menargetkan ada 5 Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang melakukan penawaran umum saham perdana atau Initial Public Offering (IPO). Itu akan ditargetkan sampai 2022.

Hal itu dikatakan Sandiaga saat menghadiri pembukaan perdagangan bursa Tahun 2018 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1/2017). Dia bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berkomitmen soal target IPO 5 BUMD.

"Jadi tadi baru saja kami berikan komitmen kami akan membawa paling tidak satu BUMD per tahun selama kepemimpinan Anies Sandi. Jadi sekitar ada lima BUMD yang akan kita targetkan untuk IPO di 2017-2022," ujar Sandiaga usai pembukaan perdagangan saham.

Sandiaga berharap dengan dilakukan IPO, dapat meningkatkan kinerja BUMD serta mampu mengakses pendanaan di pasar modal.

Baca Juga: Lima Tahun Menjabat, Sandiaga Janji BUMD Bisa "Go Public"

"Harapan kami ini bisa membantu meningkatkan kinerja BUMD ini dan juga mendorong mereka untuk mengakses pasar modal," kata dia.

Sandiaga belum mau menjelaskan BUMD mana yang akan IPO di bursa efek lantaran merupakan informasi yang sensitif di pasar modal.

"Ya BUMD yang tentunya kita belum bisa mmberikan rilis. Karena ini market sensitive information," ucap Sandiaga.

Meski begitu, Pemprov menyerahkan hal tersebut kepada masing-masing BUMD, agar memiliki kemampuan mengakses pendanaan di pasar modal. Adapun untuk mengakses pendanaan di pasar modal, BUMD kata Sandiaga harus meningkatkan kemampuan secara kepemerintahan, manajemen, yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Jakarta.

"Jadi kami serahkan ke masing-masing BUMD untuk menyiapkan bahwa BUMD ini harus memiliki kemampuan juga untuk mengakses (pendanaan) pasar modal," katanya.

Baca Juga: Gubernur DKI Jakarta Stop Suntikan Modal Pada Lima BUMD

"Dan karena bisa mengakses (pendanaan) pasar modal, berarti kan mereka harus meningkatkan governance, harus meningkatkan kemampuan mereka untuk secara manajemen, secara legal mesti baik, business plan nya mesti menarik dan prospeknya mesti bagus. Jadi dengan begitu, lapangan kerja akan tercipta dan pertumbuhan ekonomi Jakarta juga akan neningkat," sambungnya.

Wakil Presiden Jusuf Kalla membuka perdagangan bursa tahun 2018 di Bursa Efek Indonesia.

Jusuf Kalla didampingi Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso, Direktur PT. Bursa Efek Indonesia Tito Sulistyo, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Wakil Gubernur Jakarta Sandiaga Uno.

Perdagangan bursa saham dibuka pada level 6.366 poin. Angka tersebut naik 11 poin dibandingkan penutupan tahun lalu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI