Aksi Anti-Pemerintah Iran Kembali Makan Korban, 16 Orang Tewas

Reza Gunadha Suara.Com
Selasa, 02 Januari 2018 | 10:47 WIB
Aksi Anti-Pemerintah Iran Kembali Makan Korban, 16 Orang Tewas
Sejumlah pengunjuk rasa mencoba menghindari gas air mata [AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jumlah korban tewas dalam aksi demonstrasi anti-pemerintah di Iran, terus bertambah.

Sejak aksi kali pertama digelar pada Kamis (28/12/2017), sedikitnya 16 orang, termasuk seorang anggota polisi, tewas.

Menurut kantor berita Iran Asriran, Senin (1/1/2017), 5 orang tewas dalam aksi protes pada hari itu di provinsi Ishafan.

Sementara di Najafabad dekat Isfahan, seorang anggota polisi tewas dan tiga demonstran luka-luka.

Baca Juga: Sakit Punggung dan Stres di Tempat Kerja? Atasi dengan Yoga

Menurut Young Jurnalist Club yang dikutip Anadolu Agency, insiden tersebut bermula saat seorang pemrotes melepaskan tembakan ke barisan polisi, hingga melukai empat orang. Seorang anggota polisi akhirnya tewas karena kehabisan darah.

Anggota parlemen Hedayatollah Khademi mengatakan, dua orang tewas di Izeh, provinsi Khuzestan, pada Minggu (31/12) malam.

Selain itu, selama bentrokan, sebanyak 377 demonstran telah ditangkap, termasuk 200 orang di ibu kota Teheran. Operasi penangkapan juga dilakukan di sejumlah kota, di antaranya Arak, Isfahan, dan Robat Karim.

Ribuan warga Iran turun ke jalanan pada Kamis di timur laut kota Mashhad dan Kashmar untuk memprotes pemerintah mengenai kenaikan harga komoditas dan kesalahan pengelolaan.

Baca Juga: Pakai Kaus, Jokowi Tumpangi Kereta dari Bandara Soeta ke Jakarta

Aksi protes hari itu berlanjut dan mendapat tantangan dari demonstran pro-pemerintah pada Sabtu (30/12) akhir pekan lalu.

Presiden Iran Hassan Rouhani memperingatkan warga untuk menentang aksi protes antipemerintah yang tengah berlangsung di seluruh penjuru negeri.

"Kita harus menahan diri untuk tidak menempatkan negara dalam situasi yang bisa dimanfaatkan oleh musuh," tegas Rouhani setelah pertemuan kabinet. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI