Infografis
Padahal secara matematika, jika keduanya berkoalisi maka bisa mengusung pasangan calon sendiri, karena Gerindra memiliki 13 kursi di DPRD Jatim, sedangkan PAN 7 kursi. Total 20 kursi atau sama seperti yang disyaratkan oleh KPU Jatim.
Isu poros ketiga atau ramai disebut "Poros Emas" sudah bergulir beberapa minggu terakhir, bahkan nama Ketua Kadin Jatim La Nyala Mattalitti sangat berpeluang dan mengemuka.
Partai Gerindra bahkan melalui surat tertanggal 10 Desember 2017 sudah memberikan tugas kepada La Nyala untuk membangun koalisi dengan parpol lain. Namun, hingga 20 Desember atau batas waktu yang ditentukan, tugas tersebut tidak terwujud sehingga keputusan Gerindra memberikan rekomendasi otomatis gugur.
Tidak lama kemudian muncul nama Moreno Soeprapto, kader Gerindra sekaligus anggota DPR RI yang juga seorang pebalap dan selebritis.
Baca Juga: Kehadiran Presiden Jokowi Diharap Kuatkan Citra Wisata Malioboro
Sama seperti La Nyala, nama tersebut mental karena partai tak segera mengumumkannya, bahkan nama Moreno justru mencuat sebagai bakal Calon Wali Kota Malang.
Peluang "head to head" Gus Ipul versus Khofifah semakin besar setelah kesempatan pasangan calon perseorangan tak ada yang meminatinya.
Tahapan penyerahan dukungan perseorangan dalam rangka Pilkada Jatim dibuka sejak 22 November hingga 26 November 2017 yang resmi ditutup tepat pukul 24.00 WIB.
"Sampai batas waktu terakhir tahapan penyerahan dukungan calon perseorangan, tak satupun pasangan yang datang menyerahkan dukungan," tutur Komisioner KPU Jatim Choirul Anam.
Sementara untuk pendaftaran bakal pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur dari partai politik dijadwalkan dibuka pada 8-10 Januari 2018.
Baca Juga: Cerita Pasangan Nikah Massal di Malam Pergantian Tahun
Berapa pun dan siapa pun pasangannya, semoga Pilkada Jatim yang digelar serentak bersama 18 Pilkada di Kabupaten/Kota tepat dua pekan setelah Hari Raya Idul Fitri tahun depan berjalan lancar, aman, damai dan tanpa konflik. (Antara)
